Astra Ungkap Capaian Bisnis Berkelanjutan di Tahun 2023
Fokus pada masyarakat, iklim, dan planet.
Jakarta, FORTUNE – PT Astra International Tbk memaparkan sejumlah pencapaian dari target bisnis keberlanjutan yang sudah ditetapkan dalam laporan ‘Astra Sustainability Report 2023: Memacu Pertumbuhan Berkelanjutan yang Bermakna’.
Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, mengatakan lewat berbagai program keberlanjutan yang dijalankan perusahaan, Astra memadukan fokus masyarakat, iklim serta planet, agar mampu berkontribusi dalam memperkuat pertumbuhan dan ketahanan ekonomi sekaligus mendukung kesejahteraan sosial masyarakat yang inklusif.
Hal ini, didasarkan pada Catur Dharma yang jadi core values perusahaan. “Menjadikan keberlanjutan sebagai fokus utama Grup Astra dengan strategi Triple-P Roadmap sebagai landasan untuk membangun bisnis yang berkelanjutan," ” ujarnya dalam keterangan, Kamis (25/7).
Bagi Astra, integrasi keberlanjutan dalam bisnis, investasi, dan pengambilan keputusan bukanlah hanya demi kepatuhan, tapi juga keyakinan.
Pencapaian
Berdasarkan Astra 2030 Sustainability Aspirations Target Tracker, pada 2023, Astra mencatat penurunan emisi gas rumah kaca Grup Astra scope 1 dan 2 dari baseline 2019, sebesar 13,96 persen, dari target 30 persen yang ingin dicapai pada 2030.
Perusahaan menargetkan bauran energi terbarukan hingga 50 persen pada 2030, dan sudah tercapai 44,63 persen di tahun 2023. Sedangkan, dalam mengurangi intensitas pengambilan air dari baseline 2019, Astra mencatat penurunan 23,66 persen, padahal target yang ingin dicapai adalah 15 persen pada 2030.
Untuk sektor daur ulang dan recovery limbah, Astra mencatat capaian 98,67 persen di tahun 2023, beberapa persen lagi sebelum mencapai target 99 persen pada 2030. Perusahaan juga mencatat peningkatan pendapatan non-batubara hingga 73 persen di tahun 2023, kurang beberapa persen dari target 88 persen di tahun 2030 yang sudah ditetapkan.
Kemudian, di sisi people roadmap yang berfokus pada keberagaman dan inklusivitas, Astra mencatat pengurangan lost-time injury karyawan sebesar 64 persen, melampaui batas 60 persen yang ingin dicapai.
Sedangkan, pada sisi penerima manfaat melalui program pengembangan masyarakat, pada 2023 mencapai 2,27 juta penerima manfaat menuju target 2030 sebanyak 2,5 juta penerima manfaat.