BUSINESS

Boeing Didenda US$200 Juta Akibat Penyesatan informasi Bagi Investor

Boeing tahu ada masalah sistem sejak kecelakaan pertama.

Boeing Didenda US$200 Juta Akibat Penyesatan informasi Bagi InvestorBoeing 737 Max. (boeing.com)
26 September 2022

Jakarta, FORTUNE – Perusahaan produsen pesawat, Boeing, menyatakan akan membayar tuntutan perdata Komisi Ekuritas dan Bursa Amerika Serikat (Securities and Exchange Commission/SEC) sebesar US$200 juta atau sekitar Rp3 triliun (kurs Rp15.000 per dolar AS), atas informasi yang menyesatkan investor terkait Boeing 737 Max.

Melansir Reuters (26/9), SEC mengatakan Boeing sebenarnya mengetahui bahwa sistem kontrol penerbangan menimbulkan masalah keamanan, setelah kecelakaan pertama pada kecelakaan Lion Air di Indonesia, Oktober 2018. Namun, Boeing malah meyakinkan publik bahwa pesawat 737 MAX “seaman yang pernah terbang di langit,” ujar SEC.

Menurut SEC, mantan CEO Boeing, Dennis Muilenburg, juga akan membayar US$1 juta (setara Rp15 miliar) karena turut andil dalam memberikan informasi yang menyesatkan bagi para investor. Muilenburg telah digulingkan dari posisinya pada Desember 2019, sembilan bulan setelah kecelakaan 737 Max 8 kedua terjadi di Ethiopia.

Penyesatan informasi

Ilustrasi Boeing 737 Max.
Ilustrasi Boeing 737 Max. (Boeing.com)

SEC mendakwa Boeing dan Muilenburg atas pernyataan yang menyesatkan atas penyebab kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX 8 yang diakibatkan kesalahan sistem kontrol penerbangan yang disebut Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver (MCAS).

“Boeing dan Muilenburg meyakinkan publik bahwa tidak ada kesalahan atau celah dalam proses sertifikasi sehubungan dengan MCAS, meskipun mengetahui informasi yang bertentangan,” kata Ketua SEC, Gery Gensler. “Pada saat krisis dan tragedi, sangat penting bahwa perusahaan publik dan eksekutif memberikan pengungkapan penuh, adil, dan jujur ke pasar.”

Pemecatan Mulienburg

Shutterstock/KOSOL PHUNJUI

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.