Diageo Jadikan Kompetisi Bartender Strategi Keberlanjutan Bisnis
Jadi peluang bagi perusahaan untuk bisa berekspansi.
Jakarta, FORTUNE – Perusahaan pemasok jenama minuman beralkohol global, Diageo, menjadikan kompetisi Bartender Diageo World Class Indonesia, sebagai salah satu strategi Keberlanjutan. Cara ini juga diandalkan untuk meningkatkan pemasaran produk sekaligus menumbuhkan industri minuman di Indonesia.
Head of Communications & ESG Diageo Indonesia, Stephan Sinisuka, mengatakan bahwa para bartender memiliki andil besar dalam memperkenalkan jenama-jenama di bawah Diageo kepada konsumen. “Hal ini berpengaruh untuk brand awareness maupun brand knowledge,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Rabu (12/6).
Menurut Stephan, Diageo World Class Indonesia sudah diakui secara global dan berpotensi membawa para bartender dari Indonesia bisa makin dikenal di seluruh dunia. Dengan begitu, industri minuman beralkohol dalam negeri pun secara linear akan ikut terangkat dan mempengaruhi penjualan jenama-jenama minuman di bawah naungan Diageo. “Harapannya, kompetisi ini bisa terus memajukan industri di Indonesia,” ujarnya.
Industri minuman beralkohol yang kian bertumbuh, menurutnya bisa ikut mendorong pertumbuhan berbagai sektor lain, seperti pariwisata dan ketenagakerjaan. Apalagi, Indonesia memiliki populasi yang besar dengan permintaan produk minuman beralkohol yang cukup tinggi, meski masih terpusat di beberapa daerah seperti Jakarta dan Bali.
Buka peluang
Lewat kompetisi ini, Diageo juga membuka peluang produk-produk minuman yang diproduksi di dalam negeri–seperti Captain Morgan, Smirnoff, dan Gordon–untuk bisa diekspor ke berbagai wilayah lain di dunia.
“Kami punya pabrik di Tabanan, Bali. Untuk Captain Morgan, kami sudah ekspor untuk Thailand dan Filipina,” ujar Stephan. “Harusnya sebentar lagi, kami bisa keluar lebih luas lagi dari wilayah Asia Tenggara.”
Hal ini membuat perusahaan induk Diageo melihat pasar Indonesia cukup prospektif, bahkan menjadi salah satu negara dari tiga yang dipercaya untuk mendirikan pabrik bagi jenama-jenama di bawah Diageo, seperti Australia dan Cina.
Hal ini juga dinilai bisa berdampak bagi industri dan masyarakat di Indonesia, mengingat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk-produk Diageo ini sudah cukup tinggi, lebih dari 40 persen. “Misalnya, molase yang digunakan dalam pembuatan alkohol, kami dapatkan sebagian besar dari Pulau Jawa. Kapasitas kami juga cukup besar,” kata Stephan.
Dukungan pemerintah
Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Merrijantij Punguan Pintaria, mendukung Diageo World Class yang dinilai berperan dalam meningkatkan kualitas produk minuman beralkohol di Indonesia. “Produk minuman beralkohol juga telah berkontribusi untuk ekspor produk Indonesia pada tahun 2023 senilai US$14 juta atau Rp227,76 miliar (kurs Rp16.268,92 per dolar AS),” katanya.
Pencapaian ini, menurutnya masih bisa ditingkatkan. Dengan begitu, acara ini juga bisa menjadi pintu bagi Indonesia untuk memperkenalkan produk Indonesia di tingkat global serta memberikan akses bagi industri dalam negeri untuk pemenuhan kebutuhan minuman beralkohol, baik di dalam maupun luar negeri.
Diageo World Class Indonesia
Diageo World Class Indonesia amerupakan bagian dari kompetisi sejenis yang lebih besar di tingkat dunia, yang telah menginspirasi lebih dari 400.000 bartender di seluruh dunia, untuk menggali kreativitas dan inovasi dalam menyuguhkan koktail terbaik, yang menggunakan jenama-jenama premium dari Diageo, seperti Don Julio atau Singleton.
President Director Diageo Indonesia, Alefiyah Sarma, mengatakan Diageo World Class membantu para mitra, para bartender dan pemilik bar, untuk lebih memahami budaya minum yang bertanggungjawab. “Sejalan dengan upaya Diageo membangun apresiasi terhadap minuman koktail,” katanya.
Penyelenggaraan Diageo World Class merupakan bagian dari Diageo Bar Academy, yang menyediakan pelatihan dan sumber daya yang dapat mudah diakses oleh para pelaku di industri hospitality–seperti bartender–untuk menciptakan industri yang berkelanjutan, inklusif, dan maju. Di Indonesia, program ini sudah berlangsung sejak 2010 dan melatih lebih dari 30,000 orang profesional di berbagai kota besar.
Sebagai informasi, Diageo World Class Indonesia 2024 sudah memunculkan satu nama pemenang dari sekitar 100 konstestan, yakni, I Putu Aris Sanjaya Putra dari Sycro Base Bali. Ia berhak mengikuti pelatihan persiapan untuk mewakili Indonesia di Diageo World Class Global Final 2024 di Shanghai, Cina, untuk bersaing dengan bartender terbaik lain dari 60 negara.