BUSINESS

Pulihkan Bisnis Pasca Pandemi, Hero Fokuskan Strategi di 3 Lini

Bisnis Hero Supermarket, Guardian, dan IKEA akan diandalkan.

Pulihkan Bisnis Pasca Pandemi, Hero Fokuskan Strategi di 3 LiniPresiden Direktur IKEA Indonesia, sekaligus Direktur PT Hero Supermarket Tbk, Ingemar Patrik Lindvall. (Fortuneidn/Bayu)
16 August 2022

Jakarta, FORTUNE – Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk (Hero Group), Ingemar Patrik Lindvall mengungkapkan sejumlah strategi di tiga lini usaha untuk memulihkan kinerja  setelah terkena dampak cukup parah akibat pandemi Covid-19. Ketiga lini tersebut yakni Hero Supermarket, Guardian, dan IKEA Indonesia.

Patrik mengatakan, pandemi Covid-19 memberi pukulan cukup hebat pada Hero Group. Namun ia optimis situasi akan berangsur membaik di tengah berbagai upaya restrukturisasi yang dilakukan.

“Kami percaya diri bahwa keputusan kami berfokus pada tiga lini bisnis ini dan terus berinvestasi melewati semua kondisi tantangan pasar, menjaga karyawan kami, rekan bisnis kami, dan berusaha wujudkan masa depan yang menjanjikan,” ujarnya pada Fortune Indonesia, Senin (15/8).

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pada kuartal pertama 2022, Hero mencatatkan penjualan sekitar Rp1 triliun.Beban pokok penjualan dan pendapatan pun secara tahunan mengalami penurunan yang signifikan, dari Rp1,27 triliun pada kuartal pertama 2021 menjadi Rp586,37 miliar pada 2022.

“Efisiensi dilakukan dengan mengalokasikan sumber daya kami secara lebih efektif ke tiga jenama yang kini jadi fokus kami (Hero, Guardian, dan IKEA),” kata Patrik.

Ubah target pasar Hero Supermarket

Ilustrasi pelayanan Hero Supermarket.
Ilustrasi pelayanan Hero Supermarket. (dok. Hero Group)

Salah satu langkah besar yang diambil oleh Hero Group pada masa pandemi Covid-19 yakni menutup Giant Supermarket di Indonesia pada semester kedua 2021, mengonversi enam toko menjadi Hero Supermarket serta satu toko menjadi IKEA. Secara keseluruhan, Hero Supermarket kini ada 24 gerai yang tersebar di seluruh indonesia.

“Ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia, terjadi perubahan perilaku konsumen. Jadi apa yang telah kita lihat pada tekanan sebelum tekanan segmen meningkat, kami akan melihat orang-orang menjauh dari itu selama berbulan-bulan tidak ke Giant, mereka akan beralih ke cara belanja lain yang lebih nyaman,” ujarnya.

Dengan adanya perubahan ini, perusahaan memutuskan mengonversi gerai Giant, kata Patrik, dan mempertahankan Hero Supermaket. Tak hanya itu, target pasar Hero pun ditingkatkan ke level premium.

“Kami berusaha memperkuat Hero, baik dalam hal aksesibilitas dan juga jaringan online, kami fokus ke jangakauan. Tapi, bagi kami juga menjaga warisan kami yang sudah ditetapkan dari awal,” ujarnya.

Tumpuan bisnis kesehatan pada Guardian

Salah satu gerai Guardian.
Salah satu gerai Guardian. (Capitaland)

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.