HW Group dan Kemenpora Gelar Kompetisi Tinju
Gelaran HSS tingkatkan animo publik pada olahraga tinju.
Jakarta, FORTUNE – Holywings Group (HW Group) berkolaborasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dalam menginisiasi gelaran pertandingan tinju bertajuk Holywings Sport Show (HSS) dengan biaya penyelenggaraan mencapai Rp15 miliar.
Founder HWG sekaligus promotor HSS, Ivan Tanjaya, mengatakan ini merupakan tahun ketiga penyelenggaraan HSS. “Kami cukup percaya diri, dengan biaya Rp15 miliar, itu bisa meng-upgrade semuanya, dari panggung, acaranya, dan juga dari pendapatan,” ujarnya dalam konferensi pers HSS di Kemenpora, Senayan, Jumat (16/6).
Salah satu alokasi terbesar, menurutnya pembuatan video siaran langsung. HSS yang diadakan dengan menggabungkan konsep olahraga dengan hiburan (sportainment), menyisihkan biaya khusus untuk mengundang para selebriti menjadi peserta dalam pertandingan tinju. Hal ini yang menjadi jadi ciri khas HSS sejak pertama kali diadakan pada 2022.
HSS tak hanya berkomitmen membangkitkan minat publik yang lebih banyak lagi pada tinju, namun juga menghadirkan kompetisi yang berkualitas. “Misi kami adalah menghadirkan pertandingan yang bukan saja memikat penonton, tetapi juga menjadi platform bagi para petinju untuk menampilkan bakat luar biasa mereka,” katanya.
Tinju berjaya kembali
Salah satu pembeda HSS tahun ini dibandingkan penyelenggaraan sebelumnya adalah penyelenggaraan yang diadakan di tiga wilayah besar di Indonesia–Bali, Bandung, dan DKI Jakarta–secara berurutan. Rencananya, seri pertama HSS ketiga akan dimulai pada bulan September 2023.
Selain itu, di luar pertandingan para petarung profesional yang berjumlah tujuh pertandingan, HSS juga akan kembali menampilkan tiga celebrity match di setiap kota. HSS juga memberikan kesempatan bagi masyarakat umum yang belum pernah latihan tinju, untuk bisa berlatih tinju selama tiga bulan dan tampil dalam pertandingan amatir di atas ring.
Ivan berharap, olahraga tinju bisa kembali jaya di Indonesia. Tak hanya dari sisi bayaran tinggi yang menarik bagi para atlet yang bertanding, namun kesejahteraan mereka pun dijamin, seperti fasilitas check up kesehatan sebelum maupun sesudah pertandingan, hingga akomodasi ketika bertanding. Dengan demikian, gairah masyarakat pada tinju pun akan meningkat dan membangkitkan kembali olahraga tinju di Indonesia, bahkan dalam ekosistem industri olahraga yang sehat dan berkelanjutan.
Dalam mencari bibit baru tinju, pohaknya mengombinasikan scouting offline dan online. "Jadi, kami bikin postingan di Instagram dan para petinju harus aktif ke kami. Kami nggak tahu nih siapa aja bibit baru tinju di Indonesia, makanya lewat online. Setelah itu, kami akan datangi yang berpotensi secara offline untuk membuktikannya. Jadi sekarang benar-benar open audition,” ujar Ivan.
Sportainment
Komisaris HSS yang juga pengacara populer, Hotman Paris Hutapea, mengungkapkan sportainment merupakan salah satu strategi yang menarik dan bisa membangkitkan kembali animo masyarakat Indonesia pada olahraga tinju.
Dengan puluhan outlet klab HWG yang tersebar di seluruh Indonesia, kesempatan meningkatkan animo ini terbuka luas. “Klab kami adalah restoran yang sophisticated. Saya yakin, karena ada unsur hiburannya, HSS memiliki strategi yang bagus untuk mengembangkan olahraga tinju,” ujarnya.
Kerja sama dengan Kemenpora pun diharapkan bisa menjadi dukungan yang baik bagi seluruh pihak, terutama industri olahraga tinju, yang berdampak baik juga bagi sektor bisnis. “Melalui kompetisi ini, kita dapat melihat potensi besar yang dimiliki oleh para petinju Indonesia dan memberikan mereka kesempatan untuk bersinar di panggung internasional,” katanya.
Dukungan Kemenpora
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, juga menyambut baik penyelenggaraan HSS dan mendukung pihak swasta untuk mendorong dunia olahraga, salah satunya tinju.
“Kami mendukung dari sisi rekomendasi dan juga teknis. Kami justru ingin mengkolaborasikan stakeholder swasta yang muncul dalam konsep sportainment, dengan federasi yang sudah ada,” ujarnya.
Dengan demikian, industri dan pembinaan para atlet bisa terjaga dan berjalan beriringan. Potensi pun diharapkan bisa bermunculan dan tujuan kemajuan olahraga pun bisa tercapai.
“Sudah lama tinju tertidur, dan insiasi seperti ini penting karena bisa membangkitkan lagi semangat generasi muda untuk memajukan dunia tinju di Indonesia,” katanya. “Kemenpora berharap nantinya HSS tidak hanya membuat olahraga tinju, tapi juga untuk cabang-cabang lainnya.”