Mengenal Istilah-istilah Label Perfilman
Bisa mempermudah kita memahami isi cerita pada film.
Jakarta, FORTUNE – Dalam industri perfilman terdapat sejumlah istilah yang mungkin sering disebut untuk mendeskripsikan jenis produk film, selain dari genre-nya. Meski terlihat familiar, tapi banyak orang yang belum memahami pengertiannya.
Selama ini orang mungkin lebih sering mengategorikan jenis film berdasarkan genre-nya. Tapi, sebenarnya penonton juga bisa melihat jenis film berdasarkan label film tersebut, misalnya sekuel atau prekuel. Hal ini akan membuat kita semakin mudah memahami isi cerita film tersebut.
Dengan memahami beberapa istilah perfilman, Anda bisa semakin memahami tujuan film tersebut diproduksi. Melansir laman web eps-production.com, berikut ini adalah sejumlah istilah yang sering disebut untuk melabeli sebuah film.
Reboot
Jenis ini adalah film yang menggunakan judul asli, namun dibuat kembali dengan jalan cerita dan konsep produksi yang cukup berbeda dari versi sebelumnya. Bahkan, bisa saja sama sekali tidak memiliki kaitan dengan versi sebelumnya.
Kita sering menemui jenis ini di film-film action superhero, seperti The Dark Knight yang dibuat berdasarkan judul aslinya Batman atau Spiderman: Homecoming yang diproduksi dari beberapa versi sebelumnya–The Amazing Spiderman dan Spiderman.
Blockbuster
Pada mulanya, istilah blockbuster dikenakan pada film-film yang menghasilkan pendapatan lebih dari US$100 juta, namun seiring berjalannya waktu, label ini kemudian menunjuk pada film-film dengan biaya produksi yang besar untuk meraih pasar yang lebih luas.
Dengan demikian, istilah blockbuster lebih ditentukan oleh besaran nilai produksi film dan pemasarannya, daripada hasil yang didapat. Contoh film blockbuster di antaranya adalah Star Wars, Trilogi Lord of The Rings, Game of Thrones, dan lainnya.
Box Office
Istilah ini pasti sudah sering kita dengar dalam berbagai ulasan film di media massa. Mirip dengan Blockbuster, istilah Box Office juga didasari oleh pendapatan dan kesuksesan sebuah film. Bedanya, sebuah film bisa dikatakan masuk kategori Box Office bila mendapatkan penghasilan yang melebihi biaya produksinya hanya beberapa saat di awal masa tayangnya. Contoh beberapa film box office yang mungkin Anda pernah tonton adalah Catch Me If You Can (2002) atau Inception (2010).
Zaman dulu, istilah Box Office digunakan dalam pemutaran film dengan sistem menonton yang disertai beredarnya kotak-kotak donasi kepada penonton sebagai imbal balik atas pemutaran film tersebut. Pada masa itu, belum ada sistem pembelian tiket seperti yang dilakukan oleh bioskop modern.
Sekuel
Jenis ini kita kenal sebagai film yang menceritakan kelanjutan dari cerita di film utama yang tayang sebelumnya. Berdasarkan alur film, maka jenis ini menganut alur maju dengan cerita yang menceritakan kisah berikutnya dari titik tolak film utama.
Contoh jenis ini, antara lain Film Jurassic Park 2 yang merupakan sekuel dari Jurassic Park (1993); Film Fast and Furious yang diceritakan dengan alur maju, dari pertama sampai dengan seri ke-10; serta rangkaian kisah sekuel Twilight yang berjumlah 5 seri.
Prekuel
Kebalikan dari sekuel, prekuel adalah film dengan alur mundur atau menceritakan kisah yang terjadi sebelum film utamanya. Contoh dari film prekuel adalah film King’s Man yang merupakan prekuel dari Kingsman: The Golden Circle; The Hobbit yang merupakan prekuel dari Lord of The Rings; atau X-Men First Class yang merupakan prekuel dari seri film X-Men yang sudah lebih dulu ditayangkan.
Remake
Sesuai namanya, film remake adalah film yang dibuat ulang berdasarkan film lama, tanpa mengubah alur cerita, dan penokohannya. Bahkan, film jenis ini banyak yang justru lebih sukses dibandingkan versi lamanya. Contoh film ini, antara lain The Ring, It, atau King Kong.
Spin off
Jenis ini menarik karena menceritakan sisi lain dari sebuah film yang sudah tayang sebelumnya. Biasanya, film tersebut diangkat berdasarkan sebuah karakter yang kuat di film sebelumnya. Saat ini, banyak sekali jenis film spin off, misalnya The Nun yang menceritakan kisah Valak dari film The Conjuring; film Minions yang menceritakan karakter unik di film Despicable Me; atau fil The Wolverine yang menceritakan salah satu karakter utama di film X-Men.
Cross over
Film cross over biasanya menghadirkan sejumlah karakter dari film-film lain sebagai karakter di sebuah judul baru. Karakter tersebut bertemu, bahkan saling terkait dalam sebuah semesta film, seperti pertemuan Superhero Marvel di film The Avengers atau pertemuan karakter Alien dan Predator di film Alien vs Predator.
Demikianlah beberapa istilah yang sering kita dengan dalam berbagai pembahasan film. Semoga membantu.