Mengenal Solopreneur dan Perbedaannya Dengan Entrepreneur
Sekilas mirip tapi keduanya berbeda cukup signifikan.
Jakarta, FORTUNE – Istilah entrepreneur atau wirausahawan mungkin tak asing didengar masyarakat maupun pelaku bisnis. Namun, ada satu istilah lain yang lebih spesifik dan masih terasa asing, yakni solopreneur.
Meski entrepreneur lebih populer di tengah masyrakat, tapi solopreneur sebenarnya lebih relevan dengan pengusaha ingin memulai bisnis secara mandiri, tanpa ada tambahan staf.
Meski sekilas kedua istilah ini terdengar mirip, namun ada beberapa hal yang membedakannya cukup signifikan. Melansir beberapa sumber, berikut ini ulasan mengenai solopreneur.
Pengertian
Melansir Indeed, solopreneur adalah orang yang membangun, memiliki, atau mengelola bisnis tanpa memiliki karyawan dan bertanggung jawab menjalankan bisnis yang ia dirikan secara mandiri.
Dengan demikian, bila bisnis tersebut menguntungkan, maka ia akan untung seorang diri. Sebaliknya, bila bisnis tersebut merugi atau akhirnya bangkrut, ia pun hanya perlu bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Sederhanyana, seorang solopreneur akan menjadi pimpinan untuk usahanya, bekerja untuk dirinya sendiri, dengan berbagai fleksibilitas dan fasilitas yang ia nikmati sendiri, termasuk sukses atau tidaknya bisnis tersebut berjalan.
Sebuah riset yang dikutip dari PRNewswire menyebut, setiap tahunnya semakin banyak orang yang memutuskan menjadi solopreneur. Sekitar 82 persen pekerja global merasa lebih bahagia bekerja sendiri daripada berada di perusahaan. Kepuasan yang tinggi tampakanya jadi daya tarik pilihan ini. Apalagi bila bisnis tersebut terkait dengan hobi atau kegiatan yang menyenangkan.
Perbedaan solopreneur dan entrepreneur
Melansir Glints, ada beberapa indikator yang membedakan solopreneur dan entrepreneur:
- Tugas yang diemban
Seorang solopreneur bertanggung jawab atas seluruh aspek bisnis yang dilakukan secara mandiri. Artinya, semua ia lakukan sendiri untuk mencapai tujuan bisnisnya. Sementara, seorang entrepreneur menjalankan bisnisnya dengan pengelolaan dan pendelegasian kepada rekan atau pekerjanya. Meski begitu, di masa awal mendirikan bisnis, entrepreneur kadang juga memulainya sebagai solopreneur. - Skala bisnis
Biasanya, seorang solopreneur tidak membangun kerajaan bisnis layakanya entreneur yang terus mengembangkan bisnisnya. Solopreneur cenderung bertahan dengan bisnis yang cocok ia kelola seorang diri. Di lain sisi, entrepreneur akan selalu berpikir untuk membuat bisnisnya lebih besar dan semakin berkembang. Oleh karena itu, entrepreneur tidak bisa bekerja seorang diri dan membutuhkan bantuan orang lain untuk mengembangkan bisnis tersebut. - Fokus bisnis
Fokus bisnis dari solopreneur hanya satu dan tidak bercabang karena mereka ingin menjaga skala bisnis tetap dalam jangkauannya. Meskipun harus berkutat pada satu model bisnis dalam jangka waktu yang lama, tapi ia tidak mudah bosan apalagi menyerah. Hal itu disebabkan, bisnis yang digeluti sesuai dengan passion-nya. Sedangkan, entrepreneur bisa memiliki banyak fokus bisnis. Mereka adalah tipe orang yang selalu memiliki ide baru dan menarik. Dengan kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya, entrepreneur akan selalu mencoba peluang yang berbeda dan merintis bisnis baru. - Pengelolaan keuangan
Bisnis berskala kecil sistem pengelolaan keuangannya relatif lebih mudah dibanding bisnis yang besar. Entrepreneur yang memiliki banyak pekerja bisa menugaskan karyawan yang khusus menangani keuangan. Namun, ruang lingkup tanggung jawabnya pun semakin luas mulai dari gaji karyawan, tunjangan, hingga pajak. Sebaliknya, solopreneur yang ukuran bisnisnya lebih kecil sehingga pengelolaan keuangannya akan lebih sederhana karena bekerja seorang diri.
Demikianlah ulasan tentang apa itu solopreneur dan perbedaannya dengan entrepreneur. Semoga membantu.