Pabrik KAN Capai 37,93% Target Produksi Amonium Nitrat 2024
Angka itu penuhi 12% permintaan amonium nitrat nasional.
Jakarta, FORTUNE - Pabrik PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) mengklaim telah memenuhi 37,93 persen target Produksi Amonium Nitrat 2024, atau sebanyak 26.262 metrik ton hingga pertengahan tahun 2024.
Pabrik ini merupakan hasil kerja sama antara dua anak perusahaan BUMN yakni Pupuk Kaltim dan PT Dahana Investama Corp (PT DIC).
Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo, mengatakan produksi amonium nitrat yang dihasilkan Pabrik KAN juga bisa disuplai ke pabrik Pupuk Kaltim. “Ini menunjukkan komitmen kami dalam mengusung semangat hilirisasi pemerintah, dengan memanfaatkan by product hasil proses produksi gas alam amonia dan melahirkan produk turunan bernilai tambah, yakni amonium nitrat,” katanya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Rabu (3/7).
Tambahan suplai amonium nitrat sebagai bahan baku pupuk ini diharapkan mampu menjamin kelancaran produksi pupuk oleh Pupuk Kaltim, khususnya NPK yang berbasis nitrat dan asam nitrat. Selain amonium nitrat, Pabrik KAN tercatat sudah memproduksi 20.925 metrik ton asam nitrat, atau memenuhi 37,78 persen dari target 2024.
Proyek strategis
Budi mengatakan bahwa keberadaan Pabrik KAN cukup strategis, mengingat angka proyeksi permintaan amonium nitrat dalam negeri mencapai 580.000 ton di 2024.
Sedangkan pabrik KAN diketahui berkapasitas 75.000 metrik ton amonium nitrat per tahun dan 60.000 metrik ton asam nitrat per tahun. Dengan demikian, diharapkan permintaan amonium nitrat dalam negeri dapat terpenuhi sekitar 12 persen.
Selain itu, produksi pabrik ini bisa mengurangi ketergantungan bahan baku impor. “Kami berharap dengan hadirnya Pabrik KAN ini bisa mendukung upaya Pupuk Kaltim untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia. Wujud nyatanya adalah dengan menghasilkan produk pupuk yang berkualitas,” ujarnya.
Pabrik yang dibangun dengan investasi Rp1,2 triliun yang berdiri di kawasan Kaltim Industrial Estate ini adalah dukungan Pupuk terhadap upaya hilirisasi yang gencar digaungkan pemerintah.
Nilai tambah lain
Selain untuk pemenuhan bahan baku pupuk di Tanah Air, Pabrik KAN juga berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Salah satunya lewat penyerapan tenaga kerja operasional pabrik yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
Hingga saat ini, 103 tenaga kerja telah diserap sejak pabrik ini mulai beroperasi. “Ini merupakan pencapaian positif bagi PT Kaltim Amonium Nitrat,” kata Budi.
Pabrik KAN yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada akhir Maret 2024 ini dirancang dan beroperasi dengan berbagai teknologi ramah lingkungan, seperti penggunaan Reaktor SCR (selective catalytic reduction) dan teknologi paling efektif untuk mengurangi emisi NOx ke lingkungan.
Pabrik ini juga mengadopsi teknologi recovery untuk mengurangi konsumsi air raw condensate dan penggunaan energi listrik. Teknologi dan inovasi ini tentunya diharapkan bisa menjadi kontribusi Pupuk Kaltim dalam mendukung upaya pencapaian net zero emission (NZE) pemerintah pada 2060.