Tutup Tahun, Realisasi Produksi Pupuk Kaltim Lampaui Target
Mendukung pencapaian swasembada pangan di Indonesia.
Jakarta, FORTUNE – PT Pupuk Kalimantan Timur mencapai target Produksi tahun ini lebih dari 100 persen. Produksi pupuk dialokasikan untuk memenuhi target kebutuhan pupuk nasional.
Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo, mengatakan sepanjang 2024, perusahaan memenuhi target produksi, di mana rinciannya 101,4 persen untuk pupuk urea, 117,6 persen untuk pupuk NPK, 99,4 persen untuk amoniak, dan sebesar 95,2 persen untuk amoniak DDJ.
Menurutnya, pencapaian ini merupakan hasil kerja keras perusahaan dalam memastikan stabilitas produksi. “Keberhasilan ini tidak akan tercapai tanpa kerja keras, dedikasi serta komitmen kita semua,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (27/12).
Dalam acara pengantongan terakhir di area gudang Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur, hingga 22 Desember Pupuk Kaltim mencatat total produksi pupuk urea sebesar 3.321.969 ton, pupuk NPK sebesar 282.183 ton, amoniak sebesar 2.691.912 ton, dan amoniak DDJ sebesar 763.477 ton.
Hingga akhir tahun, produksi pupuk perseroan diperkirakan meningkat di mana produksi urea diperkirakan mencapai 104,3 persen atau 3.417.139 juta ton; produksi NPK mencapai 120,4 persen atau 289.028 ribu ton; produksi amonia mencapai 102,2 persen atau 2.768.007 juta ton; dan produksi Amoniak DDJ mencapai 97,8 persen atau 783.915 ton.
Optimistis
Pada tahun depan, Pupuk Kaltim optimistis melanjutkan kinerja positif ini. “Tidak hanya pada peningkatan produksi, tetapi juga transformasi digital dan inovasi teknologi," katanya sembari memastikan bahwa distribusi pupuk akan tetap berjalan dengan baik.
Ia juga memastikan kualitas pupuk terbaik dan pasokan pupuk yang mencukupi bagi para petani Indonesia, terutama wilayah-wilayah yang menjadi tanggung jawab Pupuk Kaltim yaitu Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara untuk pupuk urea dan pupuk NPK, dan seluruh wilayah Indonesia untuk pupuk NPK Formula Khusus.
Dengan inovasi, penerapan teknologi hingga pengembangan sumber daya manusia, kata Soesilo, Pupuk Kaltim akan tetap berusaha mempertahankan kinerja baik, dengan untuk memberi dampak positif baik bagi petani sebagai konsumen utama, maupun untuk industri pertanian dan pangan Indonesia.