Daftar 5 Perusahaan Consumer Goods Terkemuka di Indonesia
Kekuatan brand sudah menguasai masyarakat luas.
Jakarta, Fortune - Firma riset pasar Kantar merilis “Brand Footprint” 2021 khusus untuk pasar Indonesia pada Juni, dan menyibak jenama terpilih di tanah air pada sektor fast-moving consumer goods atau FMCG.
Dalam daftar yang dikeluarkan, ada 10 brand teratas yang paling banyak dipilih oleh para responden yang mencakup 97 persen rumah tangga mewakili 68 juta rumah tangga di Indonesia.
Lis yang merangkum 2020 dalam tabel itu menunjukkan nama-nama yang tidak terlalu mengejutkan. Pasalnya, sepanjang tahun lalu, lebih banyak konsumen menghabiskan waktu di rumah karena pandemi dan terobsesi dengan kebersihan diri. Karenanya, brand-brand yang berada dalam daftar 10 teratas berkenaan dengan makanan kemasan dan produk kebersihan.
Secara berurutan dari peringkat pertama hingga kesepuluh, berikut sejumlah jenama tersebut: Indomie, So Klin, Mie Sedaap, Royco, Roma, Kapal Api, Masako, Lifebuoy, Frisian Flag, dan Sunlight.
Pemeringkatan tersebut menegaskan pula dominasi sejumlah produsen barang konsumen besar yang selama bertahun-tahun memasok berbagai lapisan konsumen. Di Indonesia, perusahaan-perusahaan ini sudah punya nama besar. Berikut lima yang terkemuka:
Indofood
Berkat Indomie, perusahaan yang didirikan oleh Sudono Salim pada 1990 ini jadi masyhur di Indonesia dan mancanegara.
Perusahaan ini tidak sekadar menghasilkan mi instan. Indofood, yang sejak 1994 bersalin nama dari PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, mengeluarkan produk olahan susu, makanan ringan, bumbu penyedap, makanan bayi, juga minuman.
Pada saat IPO, harga sahamnya Rp6.200 per lembar. Dalam setahun terakhir, harga terendahnya Rp5.750 dan harga tertingginya Rp8.000.
Grup Wings
Produk Wings yang paling populer di tengah masyarakat mungkin sabun colek Wings. Namun, tentu saja perusahaan yang bermarkas di Jakarta dan Surabaya ini juga dikenal sebagai produsen sabun Ekonomi, Daia, So Klin, Giv, Nuvo, Mie Sedaap, Ale Ale, hingga Top Coffee.
Harjo Sutanto dan Johanes F. Katuari mendirikan Wings pada 1948 dengan nama Fa Wings, dan meluncurkan produk pertamanya, yakni sabun bernama Wings Soap.
Pada 1981, Wings bekerja sama dengan perusahaan Jepang yakni LionCorporation yang sudah berdiri sejak tahun 1891.
Kapal Api Global
Bicara kopi, Kapal Api jelas masuk dalam daftar. Perusahaan dengan tujuh unit usaha yang persebaran produknya ada di 68 negara itu memiliki lebih dari 14 ribu karyawan.
Perusahaan itu berdiri pada 1979 dengan nama Santos Jaya Abadi, yang kemudian berkembang menjadi raksasa bisnis dengan identitas baru, yakni Kapal Api Global.
Unilever Indonesia
Ini bukan saja salah satu raksasa bisnis di Indonesia, tapi juga dunia. Rata-rata produknya menempel di benak konsumen: Sariwangi, Bango, Buavita, Rinso, Sunlight, Pepsodent, atau Sunsilk, untuk menyebut beberapa.
Berdiri pada 1933 di Angke, Jakarta Utara, perusahaan berganti nama menjadi Unilever Indonesia sejak 1980. Pada 2008, perusahaan ini membangun pabrik perawatan kulit terbesar se-Asia di Cikarang.
Unilever Indonesia merupakan bagian dari Unilever Group NV/plc untuk memproduksi dan mengawasi semua merek yang diproduksi Unilever seperti Surf, Close-up, Clear, dll.
Frisian Flag Indonesia
Kalau dengar kental manis, pasti khalayak luas akan menempatkan kental manis bendera sebagai “top of mind”.
Sejarah kental manis ini mulur ke belakang hingga 1922, waktu kali pertama diperkenalkan dari Belanda sebagai “soesoe tjap bendera”. Kala itu, merek Friesche Vlag diimpor dari Cooperatve Condensfabriek Friesland yang kini telah menjadi Royal FrieslandCampina.
FrieslandCampina merupakan koperasi peternak sapi perah terbesar dunia yang berpusat di Belanda dan beranggotakan 17.413 peternak sapi perah di Belanda, Jerman, serta memiliki 23.816 karyawan di 100 perusahaan di seluruh dunia.