BUSINESS

Peluang Bisnis Ternak, Ide Bisnis Menguntungkan!

Peluang menjanjikan

Peluang Bisnis Ternak, Ide Bisnis Menguntungkan!ilustrasi bisnis ternak (unsplash/zoe schaeffer)
13 June 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Usaha ternak hewan menjadi salah satu peluang Bisnis yang memiliki prospek menguntungkan. Terlebih ada berbagai jenis hewan yang bisa dijadikan sebagai hewan ternak.

Mulai dari ayam, sapi, dan lain sebagainya bisa dijadikan hewan ternak atau dilakukan budidaya. Permintaan yang terus meningkat untuk produk hewani menjadikan peluang bisnis ternak juga berkembang sangat besar.

Bagi Anda yang tertarik untuk berbisnis ternak, berikut beberapa jenis dan ide bisnis ternak yang bisa dipahami sebelumnya.

1. Bisnis ternak ayam potong

Peluang bisnis ternak yang bisa Anda coba adalah bisnis ayam potong. Ayam termasuk produk hewani yang banyak diminati di pasaran. 

Dengan tingginya permintaan pasar, ternak ayam jadi salah satu pilihan usaha yang menjanjikan. Selain itu, harganya pun relatif terjangkau sehingga masih menjadi favorit masyarakat.

Agar Anda memperoleh gambaran mengenai modal dan keuntungannya, berikut contoh analisis perhitungan modal dan keuntungan yang bisa dipahami.

Perhitungan modal

  • Bibit ayam DOC: Rp8.000 x 1000 ekor ayam = Rp8 juta
  • Biaya kandang dan peralatan sederhana: Rp10 juta
  • Biaya pakan ayam: Rp15.000 x 1000 = Rp15 juta
  • Biaya operasional (listrik, air, vaksin, dan lain-lain): Rp2 juta
  • Total modal: Rp35 juta

Perhitungan keuntungan

  • Harga jual dengan rata-rata potong per kilogram Rp35 ribu (berat rata-rata ayam siap panen 2 kilogram): Rp70 juta
  • Perkiraan keuntungan: Rp70 juta - Rp35juta = Rp35 juta per periode pemeliharaan

Dalam menjalankan bisnis ayam potong, ada beberapa risiko yang di perlu diwaspadai sebagai pengusaha. Berikut beberapa risiko bisnis ternak ayam potong:

  • Risiko wabah penyakit yang bisa menyebabkan kematian massal.
  • Kenaikan harga pakan bisa mempengaruhi biaya operasional.
  • Fluktuasi harga ayam potong dipasaran bisa mengurangi keuntungan.

Untuk bisa mengatasinya, Anda bisa membuat strategi guna meminimalisir risiko yang terjadi. Adapun strategi yang bisa digunakan, yaitu sebagai berikut:

  • Rutin memberikan vaksin dan memeriksa kesehatan ternak ayam secara teratur.
  • Selain dagingnya, Anda bisa menjual produk lainnya, seperti telur dan bulu untuk memperluas pasar.

2. Bisnis ternak lele

Budidaya lele termasuk pilihan peluang bisnis ternak yang cukup populer karena pertumbuhannya yang cepat. Terlebih ikan lele termasuk jenis ikan yang cukup banyak digemari masyarakat. 

Tidak heran, budidaya lele banyak dilakukan pebisnis pemula di industri peternakan karena permintaan pasar yang tinggi.

Berikut analisis perhitungan modal dan keuntungan yang bisa Anda jadikan sebagai bahan pertimbangan.

Perhitungan modal:

  • Bibit lele: Rp150 x 5000 ekor: Rp750 ribu
  • Biaya kolam berbahan terpal: Rp5.000.0000
  • Pakan lele: Rp4,8 juta
  • Perawatan lele: Rp2 juta
  • Total modal: Rp11.750.000

Perhitungan keuntungan:

  • Harga jual lele hidup dengan berat 200 gram per ekor (Rp22 ribu per kilogram): Rp22 juta
  • Perkiraan keuntungan: Rp22.000.000 - Rp11.750.000 = Rp10.250.000

Setiap bisnis pastinya memiliki risiko, budidaya lele juga terdapat risiko yang harus dipahami setiap pengusaha. Berikut beberapa risiko yang biasa terjadi dalam budidaya lele.

  • Potensi lele terkena serangan penyakit yang menyebabkan gagal panen.
  • Kualitas air yang tidak optimal karena pengelolaan air kurang tepat juga mengakibatkan gagal panen.
  • Fluktuasi harga pakan ikan lele.

Tidak perlu khawatir, Anda bisa menyusun strategi untuk mencegah dan meminimalisir risiko dari usaha ternak lele. Berikut strategi yang bisa Anda gunakan:

  • Melakukan pengecekan air secara berkala dan mengelola kualitas air tetap bersih.
  • Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan perawatan sesuai kebutuhan.

Related Topics