BUSINESS

Siapa Pemilik KFC Indonesia? Ini Profilnya

Pemegang saham terbesar

Siapa Pemilik KFC Indonesia? Ini Profilnyailustrasi produk KFC (unsplash.com/Aleks Dorohovich)
12 November 2024

Kentucky Fried Chicken atau KFC merupakan salah satu waralaba cepat saji yang bergengsi di dunia. KFC bisa ditemui di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Topik mengenai KFC kembali naik seiring dengan perusahaan yang menaunginya mencatat kerugian signifikan di tahun 2024. Bahkan, beberapa gerai banyak ditutup.

Sejak pertama kali didirikan pada tahun 1979, KFC dikenal sebagai waralaba cepat saji ternama. Namun, kariernya kian merosot dalam beberapa tahun terakhir.

Lantas, siapa pemilik KFC Indonesia saat ini? Berikut profil lengkapnya yang menarik untuk diketahui.

Profil pemilik KFC Indonesia

Dilansir situs kfcku.com, pemilik waralaba KFC Indonesia adalah PT Fast Food Indonesia Tbk yang didirikan oleh keluarga Gelael. 

Kisah kesuksesan KFC di Indonesia berawal dari usaha yang dilakukan Dick Gelael. Ia adalah orang yang berhasil memperoleh hak lisensi waralaba KFC dari Amerika Serikat.

Hingga saat ini, keluarga konglomerat tersebut mencatatkan dirinya sebagai pemilik saham terbesar lewat PT Gelael Pratama.

Dikutip Annual Report FAST 2023, PT Gelael Pratama memiliki saham perusahaan sebesar 39,84 persen di KFC Indonesia. 

Pada 28 Februari 2021, pemegang saham mayoritas Gelael Pratama dimiliki Elisabeth Gelael, istri Dick Gelael dengan 67,5 persen. Ia juga menunjukkan peran penting dalam perusahaan dengan menjabat sebagai komisaris I.

Ricardo Gelael mengikuti dengan total 10.25 persen dari total saham atas PT Gelael Pratama.

Sebagai anak dari pendiri, Ricardo mengambil andil besar dari pemegang saham di PT Gelael Indonesia dengan menempati posisi sebagai direktur utama.

Sejarah KFC Indonesia

Didirikan pada tahun 1978, Dick Gelael berhasil membeli izin pemegang merek tunggal KFC untuk dibawa ke Indonesia. Di tahun 1979, gerai KFC pertama dibuka di Jalan Melawai, Jakarta Selatan.

Antusiasme masyarakat akan produk ayam goreng tersebut cukup besar. Perusahaan mulai membuka sejumlah gerai lainnya di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia, mulai dari Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado.

Dengan bergabungnya Salim Group di tahun 1990, perusahaan makin mendorong inisiatif ekspansi bisnis. Di tahun 1993, perseroan berhasil terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten FAST.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.