Pengertian Produksi ternyata tidak sebatas dalam konteks menghasilkan barang saja. Namun, produksi dapat didefinisikan lebih lengkap dan kompleks pada praktik nyatanya.
Pada hakikatnya, proses produksi menjadi salah satu komponen penting dalam suatu kegiatan ekonomi. Bahkan, termasuk tahapan awal yang penting dalam ekonomi.
Sederhananya, produksi melibatkan proses pengelolaan, penciptaan, dan penambahan nilai guna. Dengan begitu, barang atau jasa memiliki poin unggul dari produk serupa.
Lantas, apa sebenarnya produksi dan tujuannya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Pengertian produksi
Pengertian produksi dapat dipahami dalam beberapa definisi. Secara umum, produksi memang dapat dipahami sebagai suatu kegiatan menciptakan suatu produk, baik berupa barang ataupun jasa. Dilansir Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), produksi adalah proses mengeluarkan hasil.
Selain itu, produksi adalah suatu proses penciptaan, pengelolaan modal, hingga penambahan nilai guna barang atau jasa. Artinya, produksi mempunyai dua nilai pokok dalam kegiatan, yaitu menciptakan dan menambah nilai guna barang atau jasa.
Dengan begitu, barang atau jasa yang dihasilkan bisa memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Peri diingat, pelaku ekonomi yang berada di tahap ini juga kerap dikenali sebagai produsen.
Tujuan produksi
Kegiatan produksi juga memiliki sejumlah tujuan yang ingin dicapai. Berikut beberapa tujuan produksi dalam kegiatan ekonomi.
1. Memenuhi kebutuhan pasar
Untuk memenuhi kebutuhan pasar, produsen melakukan serangkaian kegiatan produksi. Barang atau jasa yang telah dikelola sedemikian rupa tersebut baru didistribusikan kepada masyarakat atau konsumen.
Maka dari itu, produsen bertugas untuk memproduksi produk dengan menciptakan atau menambah nilai guna guna memenuhi tujuan akan kebutuhan pasar. Jika permintaan pasar meningkat, proses produksi juga meningkat. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya.
2. Memperbanyak jumlah pasokan barang atau jasa
Pasokan produk menjadi hal yang perlu diperhatikan setiap pengusaha dalam menjalankan bisnisnya. Tidak jarang, kegiatan produksi dilakukan demi memperbanyak jumlah pasokan yang akan ditawarkan pada konsumen.
Dengan begitu, ketersediaan barang atau jasa tidak kekurangan sehingga masyarakat bisa memperoleh produk yang diinginkannya.
3. Menyediakan barang atau jasa sebagai pemuas kebutuhan
Masyarakat tentu mempunyai sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi. Ketika kebutuhan tidak terpenuhi, hal tersebut bisa berdampak pada ketidakseimbangan hidup.
Oleh sebab itu, kegiatan produksi bertujuan untuk menyediakan produk sebagai pemuas kebutuhan. Mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier.
4. Meningkatkan produktivitas masyarakat
Kegiatan produksi juga nyatanya bertujuan pada peningkatkan produktivitas masyarakat. Lewat kegiatan produksi, masyarakat bisa memperoleh pekerjaan demi mewujudkan kemakmuran dalam hidup.
Angka pengangguran juga berkurang karena proses perekrutan mencari tenaga kerja yang diperlukan dalam kegiatan produksi.
5. Memperoleh keuntungan
Bagi produsen atau pengusaha, kegiatan produksi dilakukan guna mencapai tujuan memperoleh keuntungan. Produk yang sudah dibuat dan ditambah nilai gunanya akan ditawarkan pada konsumen.
Hasilnya produsen atau perusahaan akan memperoleh sejumlah keuntungan dari penjualan yang didapatkan.
Jenis-jenis produksi
Bisa mengelola sumber daya menjadi sebuah produk menjadi pengertian produksi yang penting dalam kegiatan ekonomi. Berdasarkan sumber daya dan produk yang dihasilkan, kegiatan produksi dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut jenis-jenis produksi.
1. Produksi agraris
Jenis produksi ini mengandalkan hasil alam untuk bisa menghasilkan produk baru. Biasanya, kegiatan produksi ini banyak dilakukan pada industri pertanian, perkebunan, hingga peternakan.
2. Produksi industri
Produksi industri kerap dilakukan pada industri manufaktur. Dengan mengelola bahan baku yang ada, produsen atau perusahaan bisa membuatnya menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
3. Produksi ekstraktif
Jenis produksi satu ini memanfaatkan hasil eksplorasi sumber daya alam tanpa mengubah sifat ataupun bentuk barangnya. Biasanya, produk yang dicari berupa energi dan minyak sehingga banyak dilakukan oleh perusahaan pertambangan.
4. Produksi jasa
Tidak hanya barang, kegiatan produksi juga bisa menghasilkan produk berupa jasa. Meskipun kehadirannya tidak berwujud konkret, tetapi keberadaannya dapat dirasakan manfaatnya bagi kehidupan.
Faktor-faktor produksi
Selain mengetahui pengertian produksi, terdapat faktor-faktor produksi yang banyak dijadikan bahan pertimbangan dalam kegiatan produksi. Adapun beberapa faktor-faktor produksi sebagai berikut:
1. Tanah
Dalam melakukan proses produksi, lahan atau tanah menjadi faktor produksi yang penting. Terlebih produksi agraris dan ekstraktif sangat memerlukan sejumlah lahan untuk memperoleh bahan baku produksi.
2. Tenaga kerja
Selain tanah, tenaga kerja juga diperlukan pada setiap proses produksi. Suatu kegiatan produksi tidak bisa terlaksana dengan baik tanpa ada tenaga kerja yang mencukupi dan mumpuni. Dengan memastikan kuantitas dan kualitas tenaga kerja, kinerja perusahaan bisa terjadi secara optimal.
3. Modal
Sama halnya dengan kegiatan ekonomi lainnya, kegiatan produksi juga memerlukan modal. Keberadaan modal menjadi hal mutlak yang harus dimiliki oleh produsen.
4. Keahlian atau kewirausahaan
Agar proses produksi berjalan dengan baik, seorang produsen harus memiliki keahlian atau kewirausahaan yang mumpuni. Dengan kemampuan yang baik, seorang produsen bisa menggabungkan semua faktor produksi untuk meningkatkan nilai guna produk.
Itu dia informasi lengkap mengenai pengertian produksi, jenis-jenis, dan faktornya yang penting untuk diketahui setiap pelaku ekonomi. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan Anda tentang kegiatan produksi.