7 Provinsi Penghasil Kopi Terbesar di Indonesia, Puncaki Industri!
Mencapai volume produksi hingga 212 ribu ton
Kopi merupakan salah satu komoditas yang cukup banyak digemari masyarakat. Rasa dan aromanya yang khas menjadikan permintaan kopi meningkat setiap tahunnya. Faktanya, Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor komoditas kopi berkualitas dan banyak diincar.
Dilansir laman Foreign Agricultural Service, produksi kopi diperkirakan akan mencapai angka 11,25 juta ton di tahun 2022-2023. Namun, pada tahun 2023-2024, produksi kopi diperkirakan menurun di angka 9,7 ton.
Meskipun demikian, produksi kopi di tanah air terus mengalami peningkatan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Di antara beberapa provinsi di Indonesia, terdapat beberapa provinsi penghasil kopi terbesar yang menyumbang produksi kopi terbanyak.
Berikut beberapa daftar provinsi yang menempati posisi teratas di industri kopi.
1. Sumatra Selatan
Tidak hanya terkenal dengan pempeknya, Sumatra Selatan juga dikenal akan produksi kopinya yang melimpah. Dilansir Laporan Statistik Indonesia 2023, volume produksi kopi di Sumatra Selatan sukses menyentuh angka 212,4 ribu ton.
Artinya, Sumatra Selatan memproduksi kopi sekitar 26,7 persen dari total produksi nasional.
Dengan jumlah produksinya tersebut, Sumatra Selatan berhasil mengamankan tempatnya sebagai provinsi penghasil kopi terbesar di posisi puncak.
Kopi robusta menjadi salah satu varietas kopi yang memiliki kualitas terbaik di Sumatra Selatan.
Bahkan, kopi robusta yang dibuat oleh para petani lokal sempat menerima penghargaan skala internasional karena cita rasanya yang unik.
2. Lampung
Tak mau kalah dengan Sumatra Selatan, Lampung juga cukup unggul jika berbicara tentang jumlah produksi kopi. Di tahun 2023, jumlah produksi kopi di provinsi ini mencapai 124,5 ribu ton atau setara dengan 15,6 persen total produksi nasional.
Dengan begitu, Lampung berhasil menempati provinsi dengan produksi kopi terbesar kedua di Indonesia.
Dilansir laman disbun.lampungprov.go.id, kopi menjadi salah satu komoditas Provinsi Lampung. Pasalnya, luas perkebunan kopinya sekitar 156.458 hektare di tahun 2020.
Kabupaten Lampung Barat menjadi pusat penghasil kopi Lampung kemudian diikuti dengan Kabupaten Tanggamus dan Way Kanan.
Jenis kopi robusta menjadi salah satu jenis yang paling banyak dibudidayakan oleh petani kopi di Lampung. Kopi asal Lampung tersebut memiliki aroma dan cita rasa tersendiri yang hanya bisa didapatkan di provinsi yang berada di ujung pulau Sumatra ini.
3. Sumatra Utara
Masih di Pulau Sumatra, produksi kopi terbesar ketiga diraih oleh Provinsi Sumatra Utara.
Berbicara tentang volume produksi kopi, provinsi dengan Ibu Kota Medan ini sukses mencapai produksi hingga 87 ribu ton pada tahun 2023.
Hal tersebut bukan menjadi kejutan besar lagi karena provinsi ini memang terkenal akan produksi dari perkebunannya. Sektor perkebunan menjadi primadona bagi masyarakat Medan dan sekitarnya untuk mencari nafkah.
Kopi juga merupakan salah satu hasil komoditas yang cukup banyak diekspor ke berbagai negara.
Di antara varietas kopi lainnya, kopi arabika merupakan komoditas terbaik dan paling unggul dari Sumatra Utara. Bahkan, kopi arabika lokal menjadi terbaik di kelasnya dan cukup banyak disukai orang luar negeri.
4. Aceh
Provinsi penghasil kopi terbesar peringkat keempat berhasil ditempati oleh Provinsi Aceh dengan total produksi 75,3 ribu ton di tahun 2023. Kopi arabika Gayo menjadi komoditas kopi yang banyak diproduksi di Aceh. Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues menjadi pusat sentra produksi varietas kopi tersebut.
Kopi Gayo cukup banyak digemari karena kualitasnya yang bisa dikatakan terbaik di dunia. Lewat aroma dan cita rasanya yang kompleks serta teksturnya yang cukup kental, kopi Gayo berhasil menembus pasar internasional.
5. Bengkulu
Terkenal dengan julukan “Bumi Rafflesia”, Provinsi Bengkulu ternyata cukup berperan besar dalam produksi kopi nasional. Dengan total jumlah produksi rata-rata 60,1 ribu ton per tahun, Provinsi Bengkulu tempati posisi kelima.
Dengan jumlah produksi yang luar biasa tersebut, kopi merupakan komoditas unggulan Bengkulu di sektor perkebunan. Kabupaten Kepahiang termasuk ke dalam salah satu sentra penghasil kopi robusta andalan di sana. Maka dari itu, hampir sebagian besar masyarakatnya bekerja di sektor perkebunan kopi.
Kopi robusta menjadi varietas yang dikembangkan dan dibudidayakan di Bengkulu. Lewat cita rasa dan aromanya yang khas, kopi robusta lokal cukup banyak diekspor ke berbagai negara di dunia.
6. Jawa Timur
Bergeser ke Pulau Jawa, produksi kopi Jawa juga tak kalah dari Sumatra. Jawa Timur berhasil menempatkan dirinya di posisi keenam dengan jumlah produksi kopi sebesar 45,8 ribu ton per tahun.
Terdapat dua jenis kopi yang dikembangkan di Jawa Timur, yaitu kopi robusta dan kopi arabika. Wilayah sentra penghasil kopi di Jawa Timur berada di Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Malang. Wilayah tersebut memiliki cuaca yang cukup stabil untuk pohon kopi bisa tumbuh.
Berbicara tentang kualitas kopi, Jawa Timur juga unggul dalam kualitasnya dengan cita rasa dan aroma khas. Bahkan, rata-rata komoditas kopi yang dihasilkan di Jawa Timur banyak diekspor ke luar negeri.
7. Sulawesi Selatan
Kopi Toraja merupakan salah jenis kopi Nusantara yang mempunyai rasa yang kuat dan sedikit kecut. Lewat cita rasanya tersebut, kelezatan kopi Toraja yang melegenda tersebut banyak dikenal di pasar internasional. Sulawesi Selatan yang menjadi provinsi penghasil kopinya juga mendapatkan keuntungan dari produksi kopi tersebut.
Dengan total produksi kopi mencapai angka 29,4 ribu ton, Sulawesi Selatan masuk ke dalam provinsi penghasil kopi terbesar peringkat ketujuh.
Lewat beberapa provinsi penghasil kopi terbesar tersebut, Indonesia bisa memasok kopi untuk kebutuhan domestik dan ekspor komoditas kopi pada beberapa negara tujuan, sehingga Indonesia bisa meningkatkan pendapatan dari sektor industri kopi.