Arab Saudi, Mesir, dan Turki Siap Produksi Kendaraan Listrik
Dunia mulai beralih ke kendaraan listrik.
Jakarta, FORTUNE - Mobil bertenaga listrik kian berkembang pesat di berbagai negara. Minat masyarakat global terhadap mobil listrik pun semakin tinggi karena dianggap lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan kendaraan konvensional.
Berdasarkan data SNE Research, ada 6,2 juta unit mobil listrik yang terjual di dunia pada Januari-Agustus 2022.
Tak mau kalah, Arab Saudi, Mesir, dan Turki pun memiliki rencana besar untuk pembuatan kendaraan listrik. Rencana ini menjadi penanda signifikan dunia mulai beralih ke kendaraan listrik untuk mobilitas masa depan.
Mengutip Carscoops, Kamis (5/1) Arab Saudi cukup ambisius membidik peluang di sektor kendaraan listrik. Pada 2018, Dana Investasi Publik kerajaan menginvestasikan US$1 miliar atau setara Rp15,6 triliun ke produsen mobil listrik, Lucid, dan perusahaan berencana untuk mendirikan pabrik di negara tersebut.
Didorong insentif dan kerja sama teknologi
Sebelumnya, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman meluncurkan merek kendaraan listrik pertama di negaranya yang diberi nama Ceer. Jenama tersebut merancang, merakit, dan menjual sedan kendaraan sport dengan menggandeng Foxconn dan menggunakan teknologi BMW.
Negara penghasil minyak terbesar di dunia ini optimistis memproduksi 150.000 kendaraan listrik pada 2026.
Tak hanya itu, Arab Saudi sedang merencanakan insentif untuk mengganti kendaraan bertenaga minyak dengan salah satu kendaraan listrik, serta memperkenalkan bus energi hijau.
Lanskap industri otomotif Arab Saudi hanya terdiri dari kendaraan impor, sementara Turki berada di urutan ke-13 dunia untuk produksi otomotif. Keberadaan merek seperti Ford, Toyota, Honda, Fiat, Hyundai, dan Renault yang semuanya memiliki manufaktur di negara tersebut akan membuat pergeseran EV buatan dalam negeri akan segera terjadi.
Mesir menggandeng Cadillac
Tren mobil listrik juga terjadi di Negeri Piramid. Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sissi menyatakan keinginannya melihat kendaraan listrik mengaspal di Mesir. Negara itu berencana untuk meluncurkan Cadillac Lyriq dari fasilitas produksi pada akhir 2023.
Setelah kemitraan dengan Cadillac ini berjalan, Mesir juga akan menjalin kemitraan dengan produsen mobil Cina.
Ekosistem pengisian kendaraan listrik di Mesir juga secara bertahap bakal diperluas. Lebih banyak titik pengisian cepat DC ditambahkan ke jaringan 440 titik pengisian daya di seluruh Mesir, khususnya saat Mesir menjadi tuan rumah konferensi COP 27.
Ambisi Turki masuk pasar global
Pemerintah Turki telah meluncurkan mobil listrik buatan dalam negeri dengan total investasi sekitar 22 miliar lira atau Rp51,5 triliun. Proyek ini merupakan bagian dari rencana Presiden Tayyip Erdogan dan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) untuk memperkuat perekonomian negara yang terletak di kawasan Euroasia tersebut.
Mobil listrik pertama diproduksi Turkey's Automobile Initiative Group atau TOGG. Perusahaan ini didirikan pada pertengahan 2018 oleh lima kelompok industri, antara lain Anadolu Group, BMC, Kok Group, Turkcell, dan Zorlu Holding.
Mobil listrik dalam produksi dalam negeri ini ditargetkan diproduksi 175.000 unit per tahun dalam 13 tahun ke depan. "Kita semua bersama-sama menyaksikan mimpi Turki yang berusia 60 tahun menjadi kenyataan," ujar Erdogan dalam pidato peresmian, dikutip dari Reuters.
Erdogan juga mengatakan bahwa Turki bertujuan tidak hanya menjual mobil di dalam negeri tetapi juga ingin menjadi merek global. Rencana dimulai dengan masuk ke Eropa.
Sebagai tahap awal, TOGG meluncurkan prototipe SUV Segmen-C. Model ini akan menawarkan versi motor tunggal dan ganda, dua opsi kapasitas baterai dan proyeksi angka jangkauan maksimum masing-masing 300 km dan 500 km. Perusahaan melaporkan bahwa pra-penjualan kendaraan listrik dijadwalkan pada Februari 2023. Penjualan resmi akan dimulai pada Maret 2023.
TOGG menyatakan, pabrik tersebut diperkirakan akan memproduksi 7.000-18.000 unit kendaraan pada tahun pertama produksinya. Mereka juga menargetkan akan memproduksi lebih dari satu juta mobil pada 2030.
Turki sudah mengekspor produk otomotif ke Eropa, dengan mobil yang dibuat di dalam negeri oleh perusahaan seperti Ford, Fiat Chrysler, Renault, Toyota, dan Hyundai.