BUSINESS

Bisnis Ayam Goreng Ala Timur Tengah Menguat di Tengah Boikot

Peta persaingan bisnis ayam goreng mulai berubah.

Bisnis Ayam Goreng Ala Timur Tengah Menguat di Tengah BoikotIlustrasi bisnis ayam goreng ala timur tengah
11 February 2025

Jakarta, FORTUNE - Selama bertahun-tahun, industri ayam goreng cepat saji di Indonesia didominasi oleh merek-merek global seperti KFC dan McDonald's. Namun, peta persaingan kini mulai berubah. Di tengah gelombang boikot terhadap merek-merek yang diduga mendukung Israel, beberapa gerai ayam goreng ala Timur Tengah mulai bermunculan dan mengalami pertumbuhan pesat.

Sejumlah brand lokal seperti Almaz Fried Chicken dan Emado's Shawarma berhasil menarik perhatian masyarakat. Almaz Fried Chicken, yang baru hadir pada tahun 2024, telah membuka 45 cabang hanya dalam kurun waktu lima bulan. Sementara itu, Emado's Shawarma kini memiliki sekitar 70 cabang di berbagai kota di Indonesia. Tren ini terus berkembang dengan kehadiran merek-merek baru seperti Ayam Kordoba dan Mecca Fried Chicken.

Mecca Fried Chicken secara resmi membuka cabang pertamanya di Jakarta Barat pada Rabu (5/2). Restoran ini menawarkan menu utama berupa makanan cepat saji halal, dengan ayam goreng tepung sebagai andalannya. CEO PT Inspirasi Bisnis Nusantara, Gufron Syarif, menegaskan bahwa Mecca Fried Chicken bukan sekadar restoran keluarga, tetapi juga membawa misi kemanusiaan.

"Dari setiap potong ayam goreng yang disantap, kami mendonasikan Rp 1.000 untuk Palestina. Progres dari donasi ini bisa dilihat langsung di situs web resmi kami," ujar Gufron saat grand opening Mecca Fried Chicken. Selain ayam goreng, Mecca Fried Chicken juga menyajikan nasi mandhi sebagai menu pembeda, menghadirkan nuansa perpaduan antara kuliner Barat, Timur Tengah, dan Indonesia. 

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.