BUSINESS

CEO Dropbox Sebut Pemaksaan WFO Rusak Hubungan Kerja

Apa pun fasilitasnya hanya mempermanis kebijakan WfO.

CEO Dropbox Sebut Pemaksaan WFO Rusak Hubungan Kerja(pexels.com)
18 April 2024

Jakarta, FORTUNE - Setahun terakhir para pemimpin perusaahaan berupaya mengubah Budaya Kerja dan mengembalikan pola kerja dari bagi kerja dari luar kantor (WfH) menuju penerapan kerja sepenuhnya dari kantor (WfO). Masih banyak golongan pekerja yang belum sanggup move on dari sistem kerja fleksibel ini.

Sebagai gambaran, Zoom, perusahaan yang turut berperan dalam mempopulerkan kerja jarak jauh, mewajibkan karyawannya untuk kembali ke kantor pusat setidaknya dua hari dalam seminggu. Demikian pula dengan perusahaan lainnya, termasuk Nike dan Deutsche Bank. Demikian dilaporakan Fortune.com, dikutip Kamis (18/4).

Terlihat bahwa model kerja hybrid yang dianggap menyenangkan adalah sebuah kompromi yang tidak nyata—mereka secara bertahap meningkatkan jumlah hari kerja yang harus dilakukan oleh staf mereka di kantor untuk berinteraksi secara langsung.

Namun tidak semua CEO setuju bahwa dorongan untuk kembali menjabat adalah langkah cerdas, salah satunya pendapat dari Pendiri dan CEO Dropbox, Drew Houston.

“Mereka terus menekan tombol kembali ke 2019, dan mereka melihat itu tidak berhasil,” kata Drew Houston saat ia mengecam tren tersebut dalam sebuah wawancara dengan Verge.

“Kemudian mereka berusaha lebih keras dan kemudian Anda memiliki hubungan yang sangat beracun ini," ujarnya, menambahkan.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.