Daya Beli Turun, Ini Strategi Blue Band Pacu Penjualan
Strategi distribusi hingga kampanye digencarkan.
Jakarta, FORTUNE - Industri margarin dan mentega terkena imbas dari melemahnya Daya Beli Masyarakat, terutama dari kalangan menengah ke bawah belakangan ini. Salah satu yang merasakan dampaknya adalah Blue Band, jenama margarin legendaris di bawah naungan Upfield Indonesia.
Marketing Manager Blue Band, Bernando Pardamean, mengatakan Blue Band juga terdampak fenomena turunnya daya beli tetapi sejumlah strategi digencarkan agar target tahun 2024 tidak meleset.
"Dampaknya kita rasakan, tapi sebenarnya Blue Band diuntungkan adanya loyal customer dan itu yang kita perhatikan. Dari sisi harga kita lihat juga kemampuan konsumen, banyak diskon promo harga yang kita berikan," ujarnya kepada Fortune Indonesia di Jakarta (4/9).
Di sisi lain, diskon ini menurutnya menguntungkan untuk mendatangkan pengguna baru yang ingin mencoba produk Blue Band. Akan tetapi, di situasi saat ini perusahaan lebih cenderung melihat faktor buyer's readiness atau kesiapan pembeli.
Bernando menjelaskan, target pertumbuhan penjualan di tahun ini memang meningkat dibanding tahun lalu, tapi seiring dinamika pasar dilakukan penyesuaian setiap kuartalnya.
"Penjualan sampai Agustus 2024 ini masih sesuai dengan target tahunan kita. Namun, dibanding tahun lalu target pertumbuhan kita di 2024 ini memang lebih tinggi dan itu masih masih on track semuanya. Kita juga memastikan setiap mitra, baik distributor maupun channel retail pasokannya tetap terjaga," ujarnya.
Strategi distibusi hingga kampanye gizi dan kesehatan
Sejauh ini menurutnya penjualan terbesar untuk margarin masih disumbang oleh toko offline seperti warung, pasar, dan supermarket dibandingkan dengan online, tetapi kampanye digital tetap digencarkan.
"Secara kontribusi online masih kecil, tapi ada peningkatan yang eksponensial. "Kami melihat pertumbuhan penjualan di quick commerce, dan ada kerja sama juga seperti dengan Segari dan Astro, karena konsumen lebih suka membeli produk dan ingin cepat sampai," katanya.
Selain itu, pihaknya juga menggelar kampanye #tambahkanBlueBand. Kampanye ini berlangsung sepanjang tahun, hingga September 2025. Tujuannya untuk menggiatkan upaya dalam mempromosikan kesadaran tentang pentingnya Omega 3 & 6 dalam menu makanan anak-anak. Kampanye ini juga dipicu oleh kepedulian Blue Band yang melihat masih kurangnya pemahaman yang tepat tentang manfaat Omega 3 & 6 di antara para orang tua dan Omega 3 & 6 ini bisa didapatkan di Blue Band.
"Kita berharap pengaruh brand awarenees dan jangkaunnya meluas lewat kampanye ini. Kita menargetkan para ibu, serta menggunakan beragam media kampanye mulai dari televisi, media digital, sampai di toko-toko serta terjun langsung lewat aktivitas demo masak," katanya.
Bernando mengeklaim saat ini, Blue Band masih memimpin posisi teratas dalam pangsa pasar margarin di Indonesia dengan produk unggulan kemasan pouch 200 gram dan kemasan cup 250 gram, distribusi produk ini juga menyesuaikan dengan daya beli dan pendapatan masyarakat di berbagai kota. Saat ini, menurutnya penjualan terbanyak masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Sumatera.