BUSINESS

Hadapi Perubahan Konsumen, Walmart Andalkan AI Generatif

Solusi menghadapi konsumen.

Hadapi Perubahan Konsumen, Walmart Andalkan AI GeneratifOrang-orang berbelanja di toko Walmart di selatan San Francisco bay area. Shutterstock/Sundry Photography
17 October 2024

Jakarta, FORTUNE - Walmart, salah satu raksasa ritel dunia, semakin memperkuat investasinya dalam kecerdasan buatan (AI) generatif seiring dengan perubahan pola belanja konsumen yang semakin cepat. Selama beberapa dekade terakhir, konsumen telah bergeser dari berbelanja secara eksklusif di toko fisik, ke platform online, hingga saat ini menghabiskan miliaran dolar setiap tahunnya melalui aplikasi seluler.

Kini, kebiasaan belanja konsumen kembali mengalami perubahan signifikan. Walmart menyebut fenomena ini sebagai "retail adaptif," yaitu tren di mana pengalaman belanja menjadi lebih personal. Tren ini seiring dengan ekspektasi bahwa pengecer akan mampu memprediksi apa yang diinginkan konsumen sebelum mereka sendiri menyadarinya. Selain itu, konsumen cenderung membeli produk berdasarkan rekomendasi dari influencer di media sosial.

Pergeseran ini mendorong Walmart untuk mengadopsi teknologi yang lebih canggih, termasuk AI generatif. “Belanja bukan lagi sekadar gabungan antara ritel inti dan e-commerce. Ini benar-benar pengalaman yang jauh lebih dinamis," ujar Hari Vasudev, Wakil Presiden Eksekutif dan Chief Technology Officer (CTO) Walmart U.S.  melansir Fortune.com, Kamis (17/10).

Sebelumnya, pengalaman belanja online lebih sederhana. Konsumen hanya memasukkan kata kunci untuk mencari produk spesifik, seperti televisi atau jeans. Tugas pengecer adalah menawarkan produk dengan harga kompetitif serta pengiriman cepat. Namun, seiring waktu, konsumen kini menjadi lebih detail dalam melakukan pencarian. Mereka mengajukan pertanyaan yang lebih spesifik mengenai produk dan menginginkan fitur tambahan, seperti visualisasi 3D untuk furnitur di rumah mereka, atau menggunakan realitas virtual untuk melihat bagaimana pakaian terlihat saat dikenakan.

“Kolom pencarian bukan lagi cara utama untuk berbelanja,” tambah Vasudev. Platform seperti TikTok dan layanan streaming langsung seperti Twitch telah menjadi sumber inspirasi belanja yang baru bagi konsumen.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.