Mogok Kerja Boeing Rugikan PDB AS US$1 Miliar dalam Dua Minggu
Melibatkan lebih dari 32 ribu pekerja.
Jakarta, FORTUNE - Pemogokan pekerja Boeing yang berlangsung selama dua minggu terakhir telah menyebabkan kerugian ekonomi signifikan di seluruh Amerika Serikat. Melansir Fortune.com, hingga Jumat (28/9) dampak dari pemogokan tersebut telah mengurangi Produk Domestik Bruto (PDB) AS sebesar US$1 miliar, menurut perkiraan Bjorn Markeson dari IMPLAN, perusahaan analisis dan pemodelan ekonomi.
Markeson mengungkapkan bahwa kerugian sebesar US$700 juta terjadi di Negara Bagian Washington, dengan hampir setengahnya berasal dari hilangnya upah pekerja. "Dampak rantai pasokan ini terjadi di seluruh negeri dan dunia," ujar Markeson. Dia juga menjelaskan bahwa penurunan pengeluaran rumah tangga di wilayah Pacific Northwest turut memperparah situasi ekonomi lokal.
Pemogokan ini melibatkan lebih dari 32 ribu pekerja yang menolak tawaran terbaru Boeing. Produksi pesawat jet 737—produk unggulan Boeing—saat ini terhenti total. Perusahaan terpaksa memberlakukan sejumlah langkah penghematan besar-besaran, termasuk pemotongan anggaran pemasok, pembekuan perekrutan, dan cuti bergilir bagi karyawan nonserikat.
Boeing mengonfirmasi bahwa pekerja yang mogok telah menerima gaji terakhir mereka minggu lalu dan akan kehilangan asuransi kesehatan perusahaan pada akhir bulan ini.
Kerugian yang ditanggung pekerja dan pemegang saham Boeing telah mencapai US$1,25 miliar, menurut Anderson Economic Group. Selain itu, perusahaan kini di ambang penurunan peringkat utang menjadi kategori "sampah," yang akan meningkatkan biaya pinjaman Boeing secara signifikan.
Upaya negosiasi dengan pekerja
Sementara itu, rantai pasokan Boeing terpukul, dengan pemasok perusahaan diperkirakan mengalami kerugian sebesar US$144 juta, sementara pekerja non-Boeing di Seattle kehilangan sekitar US$25 juta.
Awal bulan ini, Boeing tampaknya telah mencapai kesepakatan dengan serikat pekerja untuk menaikkan upah sebesar 25 persen dalam empat tahun. Namun, para pekerja menolak tawaran tersebut dan menuntut kenaikan upah 40%, mengingat kenaikan upah sebelumnya yang tertinggal dari industri lainnya.
Pada Senin lalu, Boeing memberikan tawaran yang disebut sebagai "terbaik dan terakhir" setelah negosiasi selama dua hari dengan mediator federal gagal mencapai kesepakatan. Namun, serikat pekerja menolak untuk memberikan suara pada proposal tersebut, dengan tenggat waktu yang ditetapkan pada Jumat.
Meskipun pemogokan berlanjut, kedua pihak menyatakan akan kembali melanjutkan pembicaraan pada Jumat mendatang. Saham Boeing pun ikut terdampak dan turun 38 persen sepanjang tahun ini.