Suryanesia Siap Pangkas 6,85 Juta Ton Emisi Karbon, Ini Strateginya
Hadirkan solusi PLTS atap tanpa investasi.
Jakarta, FORTUNE - Perusahaan energi bersih, Suryanesia menyediakan solusi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap tanpa investasi untuk pelaku bisnis dan industri guna mendorong pengurangan emisi karbon.
CEO Suryanesia, Rheza Adhihusada, mengatakan Suryanesia hadir dengan solusi Solar-as-a-Service (SaaS) untuk membantu para pelaku bisnis dan industri menggunakan PLTS atap. Suryanesia menawarkan solusi PLTS atap tanpa investasi untuk pelaku bisnis dan industri, mendorong dampak lingkungan yang positif pada tahun 2023 melalui pengembangan proyek-proyek yang akan mengurangi 6,85 juta ton emisi karbon dioksida selama masa pakainya.
Skemanya yakni Suryanesia dengan mitranya menanggung biaya investasi sistem dan mengurus seluruh aspek implementasi secara end-to-end dari desain teknis, kajian struktur dan atap bangunan, perizinan, instalasi, hingga pemeliharaan sistem selama jangka panjang.
"Sebagai contoh, kami menyesuaikan penawaran komersial berdasarkan penghematan dan jangka waktu perjanjian yang diminati klien, merekomendasikan penguatan struktur yang hemat biaya dan tidak mengganggu aktivitas operasional di lokasi, dan memperoleh segala perizinan untuk mempermudah proses penggunaan PLTS atap bagi klien," katanya, dalam keterangan pers, dikutip Selasa (6/2).
Menjawab tantangan investasi
Rheza mengatakan, selama ini banyak pelaku bisnis di Indonesia ingin memanfaatkan PLTS atap untuk menghemat biaya listrik dan mengurangi jejak karbon.
Namun, masih terdapat beberapa tantangan yang menghambat pemanfaatannya, termasuk biaya investasi yang tinggi, kompleksitas aspek teknis, kendala pada struktur dan atap bangunan, serta banyaknya perizinan yang diperlukan. Menurutnya, dengan tim in-house yang berpengalaman dalam aspek teknis, perizinan, dan manajemen proyek PLTS atap, Suryanesia memberikan solusi komprehensif bagi pelanggannya.
Head of Engineering Suryanesia, Nikesh Shamdasani, mengatakan sebagai mitra jangka panjang bagi klien dibangun sistem yang aman, berkinerja tinggi dan andal dalam jangka panjang merupakan prioritas utama.
"Semua sistem kami menggunakan panel surya Tier-1 dengan teknologi terbaru dan yang telah disertifikasi SNI, serta memiliki garansi kinerja 25 hingga 30 tahun. Kami juga memprioritaskan faktor keamanan klien, termasuk dengan melakukan kajian kelayakan struktur bangunan dengan penambahan beban panel surya, sesuai dengan standar internasional dan SNI,” kata Nikesh.
Sejalan dengan komitmen Suryanesia terhadap dekarbonisasi, Suryanesia berharap SaaS dapat membantu pelaku bisnis untuk mencapai tujuan keberlanjutannya serta mendukung transisi energi Indonesia guna mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.