BUSINESS

"Work Life Balance" Kuno, Ini Keseimbangan Hidup Versi 6 CEO Dunia

Menciptakan harmoni antara kehidupan dan pekerjaan.

"Work Life Balance" Kuno, Ini Keseimbangan Hidup Versi 6 CEO DuniaElon Musk dalam acara WWF 2024 di Bali. (ANTARAFOTO/Aprillio Akbar)
19 June 2024

Jakarta, FORTUNE - Selama bertahun-tahun, para CEO dan pemimpin bisnis telah berbagi pandangan mereka tentang gagasan keseimbangan kerja-hidup atau work life balance.

Beberapa tidak menyukai istilah tersebut dan berpikir bahwa pekerja harus mengambil pendekatan berbeda dalam menavigasi pekerjaan dan kehidupan. Jeff Bezos, misalnya, menganggap hubungan antara pekerjaan dan kehidupan sebagai "lingkaran" daripada keseimbangan. 

Anda mungkin tidak mengira bahwa istilah "keseimbangan kerja-hidup" akan menjadi kontroversial. Namun, sementara beberapa orang melihatnya sebagai keseimbangan penting yang harus dijaga, beberapa CEO terang-terangan membencinya atau menyebutnya sebagai "kebohongan." 

Merangkum Business Insider pada Rabu (19/6), alih-alih menganut work life balance, bagaimana sebenarnya para CEO dan eksekutif bisnis terkemuka memandang keseimbangan kerja-hidup versi mereka? 

1. Jeff Bezos: pekerjaan dan kehidupan harus membentuk lingkaran, bukan "keseimbangan"

Pada tahun 2018, pendiri Amazon Jeff Bezos mengatakan bahwa pekerja harus mengarah pada harmoni kerja-hidup, bukan "keseimbangan," pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh perusahaan induk Business Insider, Axel Springer. Bezos juga menyebut konsep keseimbangan kerja-hidup sebagai "melemahkan" karena mengisyaratkan adanya pertukaran.

Bezos mengatakan bahwa itu bukan keseimbangan kerja-hidup, tetapi "sebenarnya adalah sebuah lingkaran." Dia menambahkan bahwa jika dia merasa bahagia di rumah, itu akan memberinya energi dan membuatnya lebih produktif di tempat kerja, dan sebaliknya.

2. Satya Nadella fokus pada "harmoni kerja-hidup"

CEO Microsoft juga berpikir bahwa "keseimbangan kerja-hidup" bukanlah tujuan yang harus dicapai. Sebaliknya, dia mengatakan untuk fokus pada "harmoni" kerja-hidup.

Pada tahun 2019, dia berbagi pemikirannya dengan Australian Financial Review, mengatakan bahwa dia dulu berpikir bahwa dia perlu menyeimbangkan antara bersantai dan bekerja. Namun, dia sejak itu mengubah pendekatannya, menyelaraskan "minat mendalamnya" dengan pekerjaannya.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.