Adhi Karya Raup Kontrak Rp37,4 T Sepanjang 2023, Proyek Apa Terbesar?
Proyek prasarana perkeretaapian Filipina menyumbang terbesar
Fortune Recap
- Adhi Karya meraih kontrak baru senilai Rp37,4 triliun sepanjang 2023, naik 58 persen dari tahun lalu.
- Kontrak baru Adhi Karya didominasi oleh engineering & construction (93 persen), diikuti manufaktur (3 persen) dan sisanya dari property & hospitality serta investasi.
- Perolehan kontrak berasal dari beragam sumber dana, dengan kontribusi terbesar dari BUMN/BUMD (43,6 persen) dan pekerjaan jalan & jembatan (41 persen).
Jakarta, FORTUNE - Perusahaan BUMN Konstruksi, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) meraup Kontrak Baru senilai Rp37,4 triliun sepanjang 2023. Angka ini naik 58 peren dibandingkan capaian tahun lalu, yang juga melampaui target kenaikan yang semula ditetapkan mencapai 15-20 persen.
Perolehan kontrak baru Adhi Karya didominasi oleh lini bisnis engineering & construction sebesar 93 persen, manufaktur sebesar 3 persen, sedangkan sisanya dari lini bisnis property & hospitality dan investasi.
Tambahan kontrak baru Adhi Karya periode Desember 2023 bersumber dari Pekerjaan Jalan Tol Serang – Panimbang Seksi III di Provinsi Banten, Pekerjaan Pembangunan Gedung Data Center Bank Indonesia di Karawang, serta Proyek di IKN meliputi Jalan Tol IKN Seksi 3A-2 Segmen Karangjoang – Kariangau.
"Berikutnya, Rumah Sakit IKN dan Jaringan Pipa Limbah di Kawasan IKN, serta Pekerjaan Pembangunan RS Mandaya Royal Jakarta melalui anak usaha," kata Corporate Secretary Adhi Karya, Farid Budiyanto, Kamis (11/1).
Sepanjang tahun lalu, profil kontrak baru Adhi Karya diperoleh dari sumber pendanaan yang beragam. Berdasarkan segmentasi sumber dana, kontrak yang berasal dari BUMN/BUMD menyumbang sebagian besar kontrak atau sebesar 43,6 persen, diikuti Pemerintah 33,5 persen, loan 13,8 persen, dan swasta 9,1 persen.
Sedangkan berdasarkan tipe pekerjaan, kontribusi terbesar berasal dari pekerjaan jalan & jembatan sebesar 41 persen yang didominasi oleh proyek jalan tol antara lain: Proyek Tol
Jakarta-Cikampek Selatan, Tol Probolinggo-Banyuwangi, Tol IKN Paket 6, Tol IKN Seksi 3A-2 Ruas Karangjoang-Kariangau, dan Tol Bayung Lencir-Tempino.
Selain itu, tipe pekerjaan gedung sebesar 22 persen, prasarana perhubungan sebesar 16 persen, EPC 6 persen serta sisanya manufaktur dan lainnya.
Kontrak tertinggi
Pada 2023, kontrak baru tertinggi diraih Proyek Prasarana Perkeretaapian di Filipina (Paket South Commuter Railway CP S-03C dan Malolos-Clark Railway Project CP S-01) dengan total sesuai porsi ADHI sebesar Rp3,9 Triliun yang telah diteken pada Juli 2023 dengan disaksikan langsung oleh Presiden Filipina.
Kemudian, Proyek Tol Jakarta-Cikampek Selatan sebesar Rp2,1 triliun, Proyek Pabrik PUSRI IIIB sebesar Rp 1,4 triliun serta proyekproyek sarana dan prasarana di IKN.
"Capaian ini menjadi modal Perseroan untuk meningkatkan kontribusi positif bagi pertumbuhan kinerja ADHI yang berkelanjutan dengan terus menerapkan operational excellence melalui memaksimalkan produktivitas pada proyek on hand dan disiplin cashflow pada penerapan skema pendanaan yang sesuai dengan profil proyek," kata Farid.
Pada tahun ini, perseroan akan memasang strategi lebih prudent dalam memilih proyek baru dengan fokus memperkuat pasar Engineering & Construction sesuai basis kompetensi inti Perseroan. Salah satunya dengan menyasar peluang proyek perkeretaapian sesuai pengalaman ADHI di Proyek LRT Jabodebek dan MRT yang sedang dikerjakan saat ini.
"Selain itu, Perseroan juga akan meningkatkan portofolio pangsa pasar baru khususnya proyek-proyek berbasis lingkungan," ujarnya.