Batik Air Perluas Rute Penerbangan ke India
Penerbangan dari Indonesia kini melalui 6 bandara main hub.
Jakarta, FORTUNE - Perusahaan maskapai penerbangan, Batik Air memperluas rute penerbangan ke destinasi paling diminati di India. Perluasan rute Indonesia – Malaysia – India ini dikembangkan sebagai salah satu upaya perseroan menarik wisatawan asing ke dalam negeri.
Penerbangan ini terhubung dari Indonesia melalui enam kota asal dan bandar udara penghubung utama (main hub),seperti Jakarta (Bandara Internasional Soekarno-Hatta/ CGK) , Surabaya (Bandara Internasional Juanda/ SUB, Bali (Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai/ DPS, Medan (Bandara Internasional Kualanamu/KNO), Makassar (Bandara Internasional Sultan Hasanuddin/UPG) dan Yogyakarta (Bandara Internasional Yogyakarta Kulonprogo/YIA).
"Layanan baru tersebut memberi kesempatan bagi penumpang mengunjungi kota-kota favorit dan terkenal di Asia Selatan," kata Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan dikutip, Jumat (24/3).
Adapun beberpa kota tujuan di Indonesia yang tercakup dalam layanan tersebut adalah :
1. Mumbai (BOM);
2. Cochin atau Kochi (COK);
3. Bangaluru (BLR);
4. New Delhi (DEL);
5. Hyderabad (HYD);
6. Amritsar (ATQ);
7. Tiruchirappalli (TRZ);
8. Kolkata (CCU) dan
9. Destinasi baru: Visakhapatnam, Andhra Pradesh (VTZ) mulai 28 Maret 2023.
Daya tarik
Danang menagatakan, penerbangan Batik Air Indonesia ke India memiliki beberapa kelebihan dan daya tarik.
Pertama, kemudahan dalam melakukan perjalanan. Batik Air menawarkan pengalaman perjalanan berkesan dengan konsep layanan transit di Kuala Lumpur, setelahnya penerbangan lanjutan ke India menggunakan Batik Air Malaysia, sebagai bagian dari opsi tiket pesawat multi-city.
"Batik Air dan Batik Air Malaysia mempermudah perjalanan dengan mengunjungi beberapa kota sekaligus, semakin menjelajahi banyak tempat-tempat terkenal," katanya.
Kedua, waktu perjalanan relatif singkat. Dari Indonesia ke India penerbangan dengan transit di Kuala Lumpur diperkirakan memakan waktu sekitar 6-7 jam, tergantung pada jadwal penerbangan dan waktu transit yang dipilih. Waktu ini relatif singkat dibandingkan dengan opsi penerbangan lain yang menghabiskan waktu lebih lama.
Ketiga, harga tiket terjangkau. "Penerbangan transit di Kuala Lumpur menawarkan biaya tiket relatif terjangkau, sehingga dapat menjadi pilihan yang tepat bagi pelancong dan pelaku bisnis yang ingin menghemat biaya perjalanan," katanya.
Keempat, ada berbagai alternatif waktu penerbangan. Batik Air menyediakan banyak pilihan waktu penerbangan yang tersedia dari Indonesia ke India dengan transit di Kuala Lumpur, sehingga penumpang dapat memilih waktu yang paling sesuai jadwal perjalanan.
Terakhir, daftar destinasi baru. Terbang transit di Kuala Lumpur, akan melintasi 2 (dua) negara: Malaysia dan India. Saat singgah, bisa melihat dan menikmati secara singkat atau waktu tertentu sesuai pilihan dengan mengunjungi tempat-tempat menarik.
Destinasi wisata ramadan dan lebaran
Danang mengatakan, salah satu momentum yang bisa dimanfaatkan untuk menghabiskan waktu di India adalah pada saat Ramadan dan libur Lebaran. Beberapa kota memiliki daya tarik unik bagi wisatawan saat Ramadan di India , seperti:
- Wisata kuliner: waktu tepat untuk menikmati berbagai hidangan khas yang terkenal antara lain biryani, kebab, roti, dan kheer ketika berbuka puasa atau sahur serta Lebaran.
- Tradisi: India memiliki berbagai tradisi dan kegiatan sesuai budaya lokal. Bisa melihat langsung orang-orang di India mengenakan pakaian tradisional seperti kurta dan saree, yang dipadukan dengan aksesoris seperti jumputan dan kalung. Busana tradisional ini sangat berwarna-warni dan indah, membuat suasana Lebaran di India semakin meriah.
- Festival: Idul Fitri atau Hari Raya di India disebut sebagai Eid-ul-Fitr. Ini adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di India. Festival Qawwali adalah acara tahunan yang diselenggarakan di Ajmer Sharif, tempat makam Sufi terkenal Khwaja Moinuddin Chishti. Acara ini menampilkan pertunjukan musik dan tarian qawwali yang dipimpin oleh para pria sufi yang memainkan alat musik tradisional seperti tabla dan harmonium.