Netflix Perluas Larangan Berbagi Password ke Pengguna Seluruh Dunia
100 juta rumah tangga memberikan kredensial login ke teman.
Jakarta, FORTUNE - Perusahaan menyedia layanan video streaming, Netflix Inc (NFLX) memperluas tindakan tegasnya terkait kebijakan berbagi kata sandi (password) pengguna di Amerika Serikat dan lebih dari 100 negara lain di seluruh dunia. Netflix memperingatkan penggunanya agar tidak membagikan akun dan password secara gratis ke pengguna lain di luar rumah mereka.
Perusahaan mencari berbagaicara untuk menghasilkan pendapatan dan mengantisipasi tanda-tanda kejenuhan pasar, termasuk membatasi peminjaman kata sandi dan opsi lain melalui iklan.
Dilansir dari Reuters, Netflix dalam keterangannya kemarin, Selasa (24/5) mengatakan bakal mengirimkan email larangan berbagi akun kepada pelanggan di 103 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Australia, Singapura, Meksiko, dan Brasil.
Email tersebut menyatakan bahwa akun Netflix hanya boleh digunakan dalam satu rumah tangga. Bagi pelanggan berbayar yang ingin menambahkan pengguna di luar rumah mereka akan dikenakan biaya tambahan. Di Amerika Serikat, biaya yang dikenakan sekitar US$8 per bulan.
"Akun Netflix digunakan oleh satu rumah tangga," tulis Netflixdalam postingannya. "Setiap orang yang tinggal di rumah itu dapat menggunakan Netflix di mana pun mereka berada — di rumah, dalam perjalanan, saat libura —dan memanfaatkan fitur baru seperti Transfer Profil dan Kelola Akses dan Perangkat."
Uji coba pasar
Rencana membatasi berbagi akun dan sedang menguji berbagai pendekatan di beberapa pasar telah digaungkan sejak tahun lalu.
Perusahaan memperkirakan ada lebih dari 100 juta rumah tangga telah memberikan kredensial masuk (log in) kepada teman dan keluarga di luar rumah mereka. Hingga akhir Maret, total pelanggan berbayar Netflix mencapai 232,5 juta secara global.
Saham Netflix naik setelah pengumuman sebelum akhirnya anjlok 2 persen. Investor mempertanyakan sejauh mana kebijakan berbagi kata sandi dapat menekan pengguna.
Meskipun banyak pengguna mengungkapkan keprihatinannya, Analis Wall Street optimis dengan inisiatif tersebut dapat menjadi pendorong pertumbuhan kinerja perusahaan dalam jangka panjang, bersama dengan tingkat platform iklan yang baru diluncurkan.
"Kami memperkirakan ada banyak kebisingan di kuartal II 2023, dan menjadi sangat konservatif dalam pemodelan churn (persentase pengguna yang berhenti menggunakan aplikasi) sebagai tanggapan atas kebijakan ketat kata sandi," tulis Jefferies dalam sebuah catatan, dilansir dari yahoo finance.