Baja Tahan Karat asal Indonesia Bebas Tuduhan Dumping Brasil
Otoritas Brasil hentikan penyelidikan anti-dumping baja.
Jakarta, FORTUNE - Wakil Menteri Urusan Pertahanan Dagang dan Kepentingan Publik Brasil (SDCOM) menghentikan penyelidikan antidumping atas impor cold-rolled stainless steel (CRSS), yang salah satunya berasal dari Indonesia.
“Sebagai otoritas penyelidik, SDCOM telah mengambil keputusan yang tepat. Jika ada keraguan terkait kerugian industri domestik, maka otoritas harus segera menghentikan penyelidikan trade remedy, termasuk dumping,” kata Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, dalam keterangan tertulis, Selasa (22/11).
Penyelidikan dihentikan karena data kerugian yang diserahkan industri domestik tidak terbukti dan mengandung banyak kesalahan. Sebelumnya, penyelidikan antidumping CRSS oleh Brasil telah berjalan selama delapan bulan sejak 24 Februari 2021 hingga resmi diterminasi. Hal ini merupakan kabar baik bagi industri baja tahan karat (stainless steel) Indonesia di penghujung 2021.
Tiga unsur wajib pengenaan bea masuk antidumping
Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Indrasari Wisnu Wardhana, menjelaskan untuk mengenakan bea masuk antidumping, sebuah penyelidikan dumping harus mampu memenuhi tiga unsur sebagaimana ditetapkan dalam WTO Anti-Dumping Agreement.
Tiga unsur tersebut yaitu adanya impor dumping, keadaan kerugian industri domestik, dan hubungan kausalitas antara keduanya. Jika salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak terpenuhi, maka pengenaan bea masuk antidumping tidak dibenarkan.“Dalam hal ini, unsur kerugian industri CRSS Brasil diragukan kebenarannya. Sehingga, hubungan kausalitas tidak dapat dibangun dan penyelidikan tidak layak dilanjutkan,” kata Wisnu.
Wisnu menambahkan, pemerintah Indonesia masih harus waspada. Sebab, otoritas yang sama masih melakukan penyelidikan trade remedy lain atas produk yang sama dari Indonesia, yaitu penyelidikan antisubsidi yang berjalan paralel.
Brasil bukan pasar ekspor utama
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2020 ekspor CRSS Indonesia ke Brasil tercatat US$1,1 juta atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Brasil bukan merupakan negara tujuan terbesar eskpor CRSS Indonesia. Pangsa ekspor Brasil pada 2020 hanya 0,17 persen dari total ekspor CRSS Indonesia ke dunia, yaitu sebesar US$601 juta.
Selama Januari–September 2021, Indonesia tercatat tidak melakukan ekspor CRSS ke Brasil. Namun, akses pasar ekspor tetap dipelihara karena Brasil merupakan salah satu pasar alternatif bagi ekspor CRSS Indonesia.