Cheetos-Lay,s Bakal Kembali Hadir Saat Pabrik PepsiCo Beroperasi 2025
PepsiCo menginvestasikan US$200 juta di Indonesia.
Fortune Recap
- Pabrik perdana PepsiCo Indonesia di Cikarang akan beroperasi pada kuartal I/2025.
- Produk camilan populer seperti Cheetos, Lay's, dan Doritos akan kembali hadir setelah absen sejak 2021.
- Pembangunan pabrik merupakan bagian dari rencana investasi jangka panjang senilai US$200 juta untuk 10 tahun ke depan.
Jakarta, FORTUNE - PT Pepsico Indonesia Foods and Beverages (PepsiCo Indonesia) menargetkan pabrik perdana mereka di Cikarang, Jawa Barat, siap beroperasi pada kuartal I 2025. Seiring beroperasina pabrik, beberapa produk camilan populer seperti Cheetos, Lay’s, dan Doritos akan kembali menyapa konsumen Indonesia setelah absen sejak 2021.
Director of Government Affairs and Corporate Communications PepsiCo Indonesia Gabrielle Angriani Johny mengatakan, bahwa pembangunan pabrik ini telah dimulai sejak Agustus 2023, dan diharapkan awal produksi pada Januari 2025.
“Kami lumayan ngebut. Sejak groundbreaking dilakukan Agustus 2023, diharapkan pabrik sudah bisa beroperasi pada awal 2025,” kata dia saat acara PepsiCo Year-End Media Gathering, Rabu (11/12)
Pembangunan pabrik ini merupakan bagian dari rencana investasi jangka panjang PepsiCo Indonesia senilai US$200 juta atau sekitar Rp3 triliun dalam 10 tahun ke depan. Investasi tersebut mencakup pembangunan fasilitas produksi, penyerapan tenaga kerja, dan pengembangan bahan baku lokal.
“Jika bisnis berjalan dengan baik, kami tentu ingin meningkatkan investasi di Indonesia,” kata Gabrielle.
Tantangan bahan baku lokal
Meski pabrik ini akan menandai langkah penting PepsiCo di Indonesia, Gabrielle mengungkapkan beberapa tantangan yang kemungkinan dihadapi, salah satunya terkait pengadaan bahan baku lokal seperti kentang dan jagung. Pasalnya, PepsiCo saat ini masih bergantung pada impor bahan baku dari Australia.
“Kami sedang berusaha mencari petani yang bersedia menanam kentang industri. Kehadiran kami diharapkan bisa membangun sektor pertanian ini, tapi butuh waktu lama. Sementara itu, kami masih harus impor karena belum ada pasokan lokal yang mencukupi,” kata Gabrielle.
Ia mencontohkan kesuksesan PepsiCo di Cina dan Thailand, di mana sektor pertanian telah berkembang pesat seiring dengan pertumbuhan bisnis mereka. Ia pun optimis Indonesia memiliki potensi serupa, meski membutuhkan upaya besar untuk menciptakan rantai pasok yang stabil.
Produk camilan Cheetos, Lay’s, dan Doritos dari pasar Indonesia telah lama absen di Indonesia akibat berakhirnya kemitraan antara PepsiCo dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) pada 2021. Sejak saat itu, ketiga produk ini hanya tersedia melalui impor paralel, dengan harga jual yang jauh lebih tinggi dibandingkan saat masih diproduksi secara lokal.
Hadirnya pabrik baru ini, Gabrielle yakin harga produk akan lebih terjangkau dan memenuhi tingginya minat pasar.
“Produk kami punya pasar tersendiri. Dengan produksi lokal, kami optimis bisa memenuhi kebutuhan konsumen sekaligus menekan harga jual,” ujarnya.
Dapat berkembang di Indonesia
Kehadiran pabrik ini tidak hanya memperkuat bisnis PepsiCo di Indonesia, tapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan industri lokal. Selain menyerap tenaga kerja, PepsiCo berharap bisa mendorong pertumbuhan petani lokal yang fokus pada kentang dan jagung sebagai bahan baku utama.
“Kami ingin memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tapi juga membangun sektor pertanian lokal agar lebih mandiri dan kompetitif di pasar global,” tambahnya.
Dengan dimulainya produksi lokal pada 2025, kembalinya Cheetos, Lay’s, dan Doritos akan menjadi kabar baik bagi pecinta camilan di Indonesia, sekaligus menandai langkah besar bagi PepsiCo dalam memperkuat posisinya di pasar Asia Tenggara.