Ini Kata McD Indonesia tentang Pemberian Makanan untuk Tentara Israel
McD Indonesia terdampak dan sampai turun omzet.
Jakarta, FORTUNE - PT Rekso Nasional Food, pemegang waralaba dan pengembang merek McDonald’s (McD) di Indonesia, buka suara atas aksi pasok makanan gratis bagi tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang dilakukan McDonald’s cabang Israel beberapa bulan lalu.
Direktur HR & GS PT Rekso Nasional Food, Yulianti Hadena, mengatakan McDonald’s Indonesia tidak memiliki kaitan dengan aksi waralaba serupa di negara lain. Sebab, perusahaan ini dimiliki dan dijalankan oleh orang Indonesia.
“Kami tidak terafiliasi dengan McDonald's mana pun,” kata dia saat ditemui di Jakarta, Rabu (31/1).
Tindakan yang dilakukan McDonald’s cabang Israel memicu masyarakat Indonesia untuk memboikot produk terkait Israel di Indonesia.
Yulianti mengatakan aksi itu telah berdampak terhadap bisnis McD Indonesia, dan perusahaan harus melakukan penyesuaian. Kendati demikian, dia enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai penyesuaian yang dilakukan—apakah bentuknya efisiensi pekerja atau pengurangan jatah operasional gerai-gerainya di Tanah Air.
Dia hanya menyatakan perusahaan akan tetap mempertahankan pelayanannya kepada konsumen, serta menjamin keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan karyawan.
“Kita berada di Indonesia dan kita menjunjung nilai yang ada di Indonesia dan mendukung sepenuhnya pemerintah Indonesia,” ujarnya.
Omzet turun tak terhindarkan
Sementara itu, Associate Director of Communications McDonald's Indonesia, Meta Rostiawati, mengakui tekanan dari aksi boikot itu berimbas terhadap kinerja bisnisnya pada triwulan IV-2023
"Tentunya ada dampak bagi kami; tentunya itu tidak bisa dihindari," ujar Meta pada kesempatan yang sama.
Aksi boikot bukan saja menekan omzet gerai waralaba yang dinaungi PT Rekso Nasional Food, tapi juga menimbulkan ancaman.
"Kami merasakan dampaknya. Yang kami sayangkan bukan hanya dari sisi bisnis saja, dampaknya juga dirasakan itu ada intimidasi," ujarnya.
Pada Oktober 2023, McDonald's cabang Israel dalam akun media sosialnya mengatakan telah menyerahkan ribuan porsi makanan gratis kepada personel IDF.
Bisnis McD yang berada di sejumlah negara muslim menolak aksi tersebut, dan menekankan tentang masalah polarisasi politik regional yang dihadapi perusahaan-perusahaan global selama perang.
McDonald's cabang Timur Tengah sampai merilis pernyataan bahwa mereka tidak mendanai atau mendukung pemerintah mana pun yang terlibat dalam konflik Israel dan Palestina.