Laba Emiten Menara Grup Djarum (TOWR) Naik Jadi Rp1,6 Triliun
Pendapatannya pada semester I juga meningkat.
Fortune Recap
- Pendapatan dan laba bersih PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) meningkat selama semester pertama 2024.
- Laba bersih mencapai Rp1,6 triliun, naik 9,58% dari tahun sebelumnya. Pendapatan selama semester I-2024 mencapai Rp6,15 triliun, naik 6,54% dari tahun sebelumnya.
Jakarta, FORTUNE - Emiten Menara yang tergabung dalam Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk, (TOWR), berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih selama semester pertama 2024.
Laba bersih TOWR mencapai Rp1,6 triliun dalam enam bulan pertama tahun ini, naik 9,58 persen dari episode sama tahun lalu yang sebesar Rp1,46 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2024, pendapatan TOWR selama semester I-2024 mencapai Rp6,15 triliun, naik 6,54 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,77 triliun.
Pendapatan ini terdiri dari pendapatan sewa pihak ketiga sebesar Rp5,56 triliun serta pendapatan jasa dan lainnya dari pihak ketiga sebesar Rp515,5 miliar.
Jika dilihat dari pelanggannya, PT Indosat Tbk. (ISAT) menyumbang Rp2,19 triliun, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) sebesar Rp2,01 triliun, dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mencapai Rp724,5 miliar.
Sementara itu, beban pokok pendapatan TOWR meningkat 8,05 persen menjadi Rp1,85 triliun, dibandingkan Rp1,71 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Per Juni 2024, total aset TOWR mencapai Rp72,5 triliun, naik dari Rp68,6 triliun pada akhir Desember 2023.
Liabilitasnya juga meningkat menjadi Rp55,38 triliun pada 30 Juni 2024, dari Rp52,18 triliun pada akhir 2023.
Dari sisi ekuitas, jumlah ekuitas pada paruh pertama 2024 mencapai Rp17,2 triliun, naik dari Rp16,5 triliun pada akhir 2023.
Bakal rights issue
TOWR juga berencana melakukan aksi jumbo berupa penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan target dana sebanyak-banyaknya Rp9 triliun.
Manajemen Sarana Menara Nusantara mengungkapkan bahwa aksi tersebut akan dilangsungkan setelah memperoleh persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 25 Oktober 2024.
Dana hasil rights issue, setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan untuk pembayaran pinjaman dan untuk keperluan modal kerja perseroan dan/atau PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, yakni anak perusahaan perseroan yang 99 persen sahamnya dimiliki oleh perseroan.