MDKA Ungkap Progres Kesiapan Proyek Emas Pani
Proyek Emas Pani akan dikembangkan melalui tiga tahap.
Jakarta, FORTUNE – Emiten pertambangan mineral, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), terus mendorong persiapan operasional Proyek Emas Pani di Gorontalo, yang ditargetkan mulai berproduksi pada awal 2026. Tambang ini diproyeksikan berkontribusi signifikan terhadap produksi emas perusahaan, dengan target produksi mencapai 300.000 ounces emas per tahun pada fase puncak.
Boyke Poerbaya Abidin, Chief External Affairs MDKA, menyatakan proyek tersebut akan dikembangkan melalui tiga tahap terencana. Pada fase awal, rencana produksi mencapai 150.000 ounces per tahun dengan menggunakan metode heap leach dalam proses pengolahan awal.
Selanjutnya, kapasitas produksi akan ditingkatkan hingga mencapai 300.000 ounces per tahun dengan pengolahan carbon-in-leach (CIL). Pada puncak produksi, tambang ini bahkan diproyeksikan dapat menghasilkan hingga 500.000 ounces emas per tahun.
“Tambang kita di Pani ini memiliki resources sebesar 6,9 juta ounces. Produksi per tahunnya direncanakan sebesar 300.000 ounces, yang setara dengan tambang emas skala menengah hingga besar,” kata Boyke di hadapan pers di Jakarta, Senin (16/12).
Proyek ini dikelola oleh beberapa entitas anak usaha MDKA, termasuk PT Pani Bersama Jaya (PBJ), PT Pani Bersama Tambang, PT Puncak Emas Gorontalo, PT Puncak Emas Tani Sejahtera, dan PT Gorontalo Sejahtera Mining.
PBJ sendiri merupakan anak usaha MDKA dengan kepemilikan saham mayoritas sebesar 70 persen.
Tambang skala menengah-besar
Selain berfokus pada pengembangan tambang, proyek ini juga diproyeksikan membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar tambang di Gorontalo. Boyke mengatakan MDKA berkomitmen menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat, dengan rencana perekrutan hingga 2.000 tenaga kerja lokal.
“Kami mulai dari bulan Januari dengan proses rekrutmen dan pelatihan. Masyarakat setempat akan dilatih agar memiliki keahlian yang sesuai untuk mendukung operasional tambang,” ujarnya.
Komitmen ini, menurut Boyke, merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah sekitar tambang, sekaligus memastikan keberlanjutan proyek dalam jangka panjang.
Dengan kapasitas produksi yang diproyeksikan, Proyek Emas Pani dikategorikan sebagai tambang emas berskala menengah hingga besar. Hal ini menjadi tonggak penting bagi MDKA, yang terus memperluas portofolio operasionalnya pada sektor tambang emas Indonesia.
Proyek Emas Pani diharapkan tidak hanya memperkuat posisi MDKA sebagai salah satu pemain utama di industri tambang emas nasional, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal dan nasional melalui penciptaan lapangan kerja serta peningkatan produksi emas domestik.
Sebelumnya, MDKA telah meningkatkan plafon fasilitas pinjaman kepada anak usahanya, PT Pani Bersama Jaya (PBJ), dari US$125 juta menjadi US$260 juta demi mengembangkan proyek tambang emas primer tersebut.