BUSINESS

Minimnya Kerja Layak Jadi Faktor Menurunnya Kelas Menengah

Banyak pekerja formal beralih ke sektor informal.

Minimnya Kerja Layak Jadi Faktor Menurunnya Kelas MenengahPekerja Kantoran Saat Jam Makan Siang di Canary Wharf, London. Shutterstock/Viiviien
09 September 2024

Fortune Recap

  • Penurunan kelas menengah di Indonesia terjadi akibat minimnya lapangan kerja formal yang layak.
  • Banyak pekerja beralih ke sektor informal dan gig economy di kota-kota besar seperti Jakarta.
  • Jumlah masyarakat kelas menengah terus menurun dari 57,33 juta pada 2019 menjadi 47,85 juta pada 2024.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Penurunan Kelas Menengah di Indonesia semakin terlihat, seiring dengan menurunnya ketersediaan pekerjaan formal yang layak.

Hal ini diungkapkan oleh Muhammad Yorga Permana, dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB), yang menyatakan bahwa banyak pekerja kini beralih ke sektor informal atau Gig Economy karena minimnya lapangan kerja formal.

Kondisi tersebut tidak saja mencerminkan tantangan dalam menjaga stabilitas ekonomi, tetapi juga memengaruhi kemampuan masyarakat untuk mengalami mobilitas sosial ke kelas menengah.

Dalam paparannya, Yorga menyoroti kian jarangnya keberadaan pekerjaan formal, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.

"Selama 10 tahun terakhir, peningkatan lapangan kerja di Jakarta didominasi oleh sektor transportasi logistik dan gig economy, seperti driver ojek online (ojol)," kata Yorga.

Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah masyarakat kelas menengah terus menurun dalam 10 tahun terakhir. Pada 2019, masyarakat kelas menengah mencapai 57,33 juta. Jumlah tersebut terus menurun hingga pada 2024, yang mencapai 47,85 juta.

Menurutnya, pekerjaan ini menawarkan pendapatan yang tidak stabil dan minim jaminan sosial, yang membuat banyak pekerja gig rentan secara ekonomi.

Tren ini, katanya, menghambat terbentuknya kelas menengah yang kuat dan stabil, karena pekerjaan yang tersedia tidak menjamin upah bulanan yang tetap.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.