BUSINESS

Pertamina Ajak Keponakan Luhut Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Pertama akan ada di tujuh titik lokasi SPBU GES

Pertamina Ajak Keponakan Luhut Kembangkan Ekosistem Kendaraan ListrikDok. Istimewa
17 December 2021

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina (Persero) terus melanjutkan transisi energi, termasuk dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Pertamina Patra Niaga, selaku Sub Holding Commercial & Trading (C&T) menggandeng sejumlah perusahaan mengembangkan infrastruktur hilir bagi motor listrik berupa pilot komersial Battery Swapping Station (BSS) atau Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). 

Adapun beberapa perusahaan yang digandeng oleh Pertamina Patra Niaga pada proyek tersebut, adalah Electrum - perusahaan patungan Gojek dan TBS, GESITS, serta jenama kendaraan listrik roda dua  asal Taiwan, Gogoro. 

“Pilot komersial Battery Swapping Station akan dilakukan dalam waktu dekat, Pertamina Patra Niaga bersama Electrum telah menyepakati kerjasama, dan pada pilot komersial tersebut mitra driver GOJEK akan mulai menggunakan motor listrik GESITS dan Gogoro dengan layanan BSS dilakukan oleh Pertamina,” kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, SH C&T Alfian Nasution dalam keterangannya, Kamis (16/12).

Sama seperti charging station, BSS, menurut Alfian adalah bentuk antisipasi Pertamina Patra Niaga dalam menghadapi kedatangan era motor listrik yang saat ini mulai digunakan masyarakat.

Pada tahap awal, kata Alfian, Pertamina Patra Niaga rencananya akan melakukan pilot komersial BSS di Jakarta yang tersebar di tujuh titik lokasi SPBU Green Energy Station (GES). Setidaknya ada 500 kendaraan motor listrik dari mitra GOJEK dengan merek GESITS dan Gogoro yang akan mendukung pilot komersial BSS.

“Saat ini seluruh proses persiapan pilot komersial sudah selesai dan Pertamina Patra Niaga akan segera launching bisnis Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum di SPBU,” ujarnya.

Mewujudkan nol emisi karbon

Direktur Utama Electrum, Pandu Sjahrir mengatakan sinergi perusahaan bersama Pertamina Patra Niaga serta GESITS dan Gogoro akan mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia.

Pandu Sjahrir yang juga merupakan keponakan dari Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku senang dapat bersinergi dengan Pertamina Patra Niaga yang memiliki visi sama dengan Electrum yakni mewujudkan ekosistem EV di Indonesia.

"Ini sejalan dengan komitmen sustainability 2030 Gojek dan TBS, dalam hal ini program Net Zero Emission,” kata Pandu.

Sementara itu, CEO Gojek, Kevin Aluwi berharap kerja sama berbagai pihak ini dapat mewujudkan lingkungan yang lebih baik serta mempermudah operasional mitra kami.

“Kolaborasi ini menjadi langkah awal bagi GOJEK untuk menjadi platform karbon-netral dan bertransisi menjadi 100% kendaraan listrik di tahun 2030,” ungkap Kevin.

Telah diuji coba

Sebagai langkah nyata kolaborasi Pertamina, Electrum, GESITS dan Gogoro pada Desember ini, telah melakukan uji coba komersial penggunaan sepeda motor listrik sebanyak 500 unit untuk digunakan di Jakarta Selatan. Selanjutnya, skala uji coba akan meningkat dengan target awal pemanfaatan hingga 5.000 unit motor listrik.

Ke depan, Pertamina Grup melalui kolaborasi antara Pertamina Patra Niaga bersama Pertamina Power Indonesia (PPI) juga akan terus mengembangkan ekosistem kendaraan listrik secara terintegrasi.

PPI akan berpartisipasi dalam pengembangan industri baterai terintegrasi dari hulu ke hilir dengan target kapasitas produksi 140 GWh pada tahun 2029 yang dikelola oleh PT Industri Baterai Indonesia. Pengembangan EV battery merupakan salah satu masa depan bisnis Pertamina yang menjadi komitmen utama manajemen untuk diwujudkan.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.