Resmikan Pabrik AC di Cikarang, Daikin Bidik Ekspor Perdana pada 2027
Kapasitas penuhnya mencapai 1,5 juta unit.
Fortune Recap
- Target produksi 1 juta unit AC rumah tangga pada 2025, ekspor ke Filipina pada 2027.
- Pabrik ini akan menyerap hingga 2.500 tenaga kerja dan memenuhi standar TKDN.
Jakarta, FORTUNE - PT Daikin Industries Indonesia (DIID), bagian dari jaringan Daikin Industries Ltd, secara resmi menyelesaikan pembangunan pabrik AC skala penuh pertamanya di Indonesia. Fasilitas produksi yang terletak di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat, itu dibangun pada Desember 2022 dan dirancang untuk memenuhi standar global Daikin yang berbasis di Jepang.
Direktur DIID, Budi Mulia, mengatakan pabrik ini memiliki kapasitas produksi awal yang menjanjikan. Pada 2025, target produksinya mencapai 1 juta unit AC rumah tangga, yang akan meningkat menjadi 1,5 juta unit pada 2026.
“Dan ekspor juga kita mempunyai rencana pada tahun 2027. Salah satu negara yang kita akan ekspor adalah ke Filipina,” kata dia dalam acara konferensi pers Peresmian Pabrik Daikin, Kamis (12/12).
Pabrik Cikarang dirancang menyerap tenaga kerja hingga 2.500 orang saat beroperasi secara penuh. Pada 2028, Daikin berencana memperluas fasilitasnya demi memproduksi AC residensial dan komersial, yang diperkirakan akan berkonbtribusi pada penambahan 1.000 tenaga kerja baru.
Sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia terhadap Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), pabrik ini telah memenuhi persyaratan seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Sertifikat Hemat Energi (SHE).
Meningkatkan TKDN
Saat ini, TKDN produk Daikin berada pada level 24 persen, dan ditargetkan meningkat menjadi 40 persen pada 2025. Dalam jangka panjang, Daikin berkomitmen mencapai TKDN hingga 60 persen.
“Dengan sendirinya, itu akan menggerakkan perekonomian nasional,” ujarnya.
Meski ekspor menjadi salah satu fokus Daikin, pasar domestik tetap menjadi prioritas utama. Dengan penetrasi AC di Indonesia yang masih rendah—hanya sekitar 10 persen—potensi permintaan AC rumah tangga berkapasitas kecil diperkirakan akan terus meningkat.
Saat ini, Daikin telah menguasai 35,5 persen pangsa pasar AC di Indonesia dan menargetkan peningkatan hingga 50 persen setelah pabrik barunya ini beroperasi secara penuh penuh.
Dengan investasi sebesar Rp3,3 triliun dan komitmen mendukung perekonomian nasional, pabrik Daikin di Cikarang diharapkan menjadi penggerak utama dalam meningkatkan daya saing industri elektronik Indonesia. Selain itu, rencana ekspor di 2027 juga diproyeksikan akan menambah devisa negara dan membuka peluang kerja lebih luas bagi masyarakat Indonesia.
“Dengan seluruh persiapan yang telah dilakukan, kami berharap dapat segera memperkenalkan AC DAIKIN buatan Indonesia bagi masyarakat luas pada pertengahan tahun 2025 nanti,” ujar Budi.