Tesla Ungkap Rencana Ekspansi di Asean, Usai Penetrasi BYD
Tesla mulai yakin pasar Asean penting untuk ekspansi.
Fortune Recap
- Tesla memprioritaskan pasar Asean dalam ekspansinya ke depan.
- Asean menjadi salah satu pasar kendaraan listrik terbesar dan menawarkan basis konsumen yang besar bagi Tesla.
- Asia Tenggara merupakan tempat pertumbuhan utama dalam penyimpanan baterai dan adopsi kendaraan listrik.
Jakarta, FORTUNE – Tesla menyatakan pasar Asean akan menjadi prioritas ekspansinya pada masa mendatang menyusul pesatnya perkembangan pasar ini di tengah persaingan dengan produsen Mobil Listrik asal Cina, BYD.
Reuters memberitakan, Rabu (13/3), bahwa kawasan Asia Tenggara telah menjelma menjadi salah satu pasar kendaraan listrik terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Asean juga menawarkan basis konsumen yang cukup besar bagi Tesla di tengah melambatnya permintaan di Amerika Serikat.
“Asia Tenggara tidak diragukan lagi akan menjadi tempat pertumbuhan utama dalam beberapa tahun mendatang dalam hal penyimpanan baterai dan adopsi kendaraan listrik,” kata eksekutif senior kebijakan publik dan pengembangan bisnis Tesla, Rohan Patel, dalam unggahannya di platform media sosial X.
Dalam cuitannya Rohan menanggapi unggahan pengguna Tesla yang telah menerima unit pertama Model Y di Malaysia.
Pemerintah Malaysia tahun lalu telah memberikan izin kepada Tesla untuk menjual produknya di negara tersebut, dan mengatakan Tesla juga akan membangun jaringan stasiun pengisian daya di sana.
Berencana membangun fasilitas produksi di Thailand
Tesla juga sedang dalam pembicaraan untuk memperluas operasinya di negara lain, termasuk di Thailand, yang merupakan produsen dan eksportir mobil terbesar di Asia Tenggara.
Bahkan pejabat pemerintah Thailand telah mengatakan pada awal bulan ini bahwa Tesla telah mendiskusikan potensi untuk membangun fasilitas produksi, setelah melakukan survei di lokasi tersebut pada akhir 2023.
Namun, ambisi Tesla untuk Asia Tenggara harus bersaing dengan BYD, yang telah mengalahkan pesaingnya dalam menguasai lebih dari seperempat jumlah kendaraan listrik yang terjual di wilayah tersebut.
Berbeda dari pendekatan langsung ke konsumen yang dilakukan Tesla, BYD bermitra dengan konglomerat lokal besar yang memungkinkan produsen mobil tersebut memperluas jangkauan, menguji preferensi konsumen, dan menavigasi peraturan pemerintah yang rumit di wilayah tersebut.
Berdasarkan data Counterpoint, BYD telah menjual lebih dari 26 persen dari seluruh mobil di pasar kendaraan listrik, sementara Tesla hanya menyumbang sekitar 8 persen dari total pangsa pasar kendaraan listrik.
Mobil listrik menyumbang 6,4 persen dari seluruh penjualan kendaraan penumpang di wilayah ini pada kuartal tersebut, naik dari 3,8 persen pada kuartal sebelumnya.