BUSINESS

Wamenperin: RI Harus Ambil Peluang dari Efek Trump ke Cina

Donald Trump bakal membatasi barang-barang dari Cina ke AS.

Wamenperin: RI Harus Ambil Peluang dari Efek Trump ke CinaIlustrasi: perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. (Dok.123RF)
10 December 2024

Fortune Recap

  • Terpilih kembali Donald Trump sebagai Presiden AS memicu kekhawatiran perang dagang baru dengan Cina.
  • Ketegangan ini membuka peluang bagi Indonesia menarik investasi global yang mencari lokasi alternatif.
  • Vietnam menurunkan PPN menjadi 8 persen untuk menarik investasi, Indonesia perlu memanfaatkan momen ini.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat memicu kekhawatiran akan Perang Dagang jilid baru antara AS dan Cina. Pasalnya, Trump berencana memberlakukan tarif baru sebesar 60 persen pada seluruh barang impor dari Cina, melanjutkan pendekatan proteksionis yang telah menjadi ciri khasnya sejak masa jabatan pertamanya. 

Wakil Menteri PerIndustrian (Wamenperin) Faisol Riza, mengatakan ketegangan ini justru membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menarik investasi global yang kini tengah mencari lokasi alternatif.

"Setelah terpilih kembali, Presiden Trump semakin serius menerapkan pembatasan terhadap barang-barang dari Cina. Ini mendorong perusahaan Tiongkok, terutama yang berorientasi ekspor, mencari tempat baru untuk menjalankan operasinya," kata Faisol gelaran link and match atau temu bisnis industri otomotif, Selasa (10/12).

Menurutnya, Vietnam telah mengambil langkah agresif untuk menarik investasi, termasuk menurunkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 8 persen.

"Kami, Pemerintah Kementerian Perindustrian lagi mendiskusikan dan mengajak K/L lain supaya bisa sama-sama menangkap peluang-peluang seperti ini," ujarnya.

Indonesia perlu memanfaatkan momen saat ini dimana banyak perusahaan dari Tiongkok sedang mencari tempat baru untuk melanjutkan aktivitas bisnis dan usahanya, terutama yang berorientasi ekspor.

Perubahan peta perdagangan global akibat kebijakan proteksionis AS memberi peluang besar bagi Indonesia sebagai salah satu tujuan investasi. Caranya, bisa dengan menawarkan 'pemanis' atau insentif yang menarik untuk menarik minat perusahaan-perusahaan yang tengah mencari lokasi baru dengan langkah cepat. "Siapa cepat, dia dapat. Kalau kita lambat, peluang ini akan diambil negara lain," kata Faisol.

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.