Laba Bersih Medco Q1-2023 Turun 8,9 Persen Jadi US$82 Juta
Realisasi capex Medco capai US$58 juta.
Jakarta, FORTUNE - PT Medco Energy International Tbk (MEDC) membukukan laba bersih US$82 juta sepanjang kuartal pertama 2023. Capaian tersebut turun 8,9 persen dari periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy) yang mencapai US$90,4 juta. Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) mencapai US$327 juta, naik 8 persen dari US$313 juta pada tahun sebelumnya.
Roberto Lorato, CEO Medco Energy International, mengatakan dua metrik tersebut mencerminkan produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal I-2022, mengimbangi realisasi harga minyak yang lebih rendah ketimbang 2022. Sebagai catatan, rata-rata harga minyak sepanjang triwulan lalu turun 23 persen menjadi US$77,1 per barel, sementara harga gas terkoreksi 9 persen menjadi US$7,4 per MMBTU.
Produksi minyak Medco pada Januari–Maret 2023 mencapai 32,5 juta barel per hari (BOPD), naik 0,6 persen yoy dari kuartal pertama 2022 yang mencapai 32,7 juta BOPD. Sementara, produksi gas mencapai 722,9 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau naik 42,6 persen yoy dari 2022 yang mencapai 510,4 MMSCFD.
Meski demikian, biaya produksi minyak dan gas turun menjadi US$6,2 per boe dari US$7,6 per boe pada kuartal I-2022, didukung sinergi dan biaya yang lebih rendah. Jika diakumulasi, produksi migasnya mencapai 165 juta barel setara minyak per hari (boepd), naik 30 persen yoy.
“Kami telah membuat awal yang baik di tahun 2023, dengan hasil operasional yang kuat, didukung oleh peningkatan permintaan energi regional yang mengarah pada PJBG dan keputusan investasi baru. Fokus kami yang berkelanjutan pada efisiensi biaya telah menghasilkan biaya unit minyak & gas yang sangat baik," kata Roberto.
Realisasi Capex
Medco juga mencatatkan realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) mencapai US$58 juta pada kuartal pertama tahun ini, yang sebagian besarnya digunakan untuk menyelesaikan pengembangan gas di Natuna, pengembangan migas baru di Corridor, dan IPP Geotermal Ijen.
Realisasi capex untuk migas mencapai US$47 juta, digunakan untuk pengembangan proyek baru di PSC Corridor dan South Natuna Sea Block B.
Kemudian, utang konsolidasi mencapai US$3,1 miliar, dan utang restricted group 2 mencapai US$2,6 miliar. Sedangkan, pelunasan utang akuisisi Corridor mencapai US$850 juta pada pertengahan 2024 sesuai jadwal, yakni US$472 juta, telah dibayarkan sejak Maret 2022.
Kas dan setara kas mencapai US$683 juta dengan utang bersih US$2,4 milliar, dan utang bersih terhadap EBITDA 1 membaik menjadi 1,7x.