PT Timah Rombak Jajaran Direksi, Ini Daftar Terbarunya
TINS angkat Direktur Pengembangan Usaha & Direktur SDM baru.
Fortune Recap
- RUPST PT Timah Tbk memberhentikan dua direktur dan menyetujui pengangkatan dua direktur baru.
- Perusahaan itu berfokus pada perbaikan bisnis, peningkatan produksi, efisiensi, dan adaptasi terhadap kondisi bisnis pertambangan timah.
Jakarta, FORTUNE - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Timah Tbk (TINS) memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat dua direkturnya, yakni Koko Wigyantoro sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Tigor Pangaribuan sebagai Direktur Sumber Daya Manusia.
Bersamaan dengan itu, perseroan juga menyetujui pengangkatan Dicky Octa Zahriadi sebagai Direktur Pengembangan Usaha yang baru dan Hendra Kusuma Wardana sebagai Direktur Sumber Daya Manusia.
Direktur Utama TINS, Ahmad Dani Virsal, mengatakan perusahaannya masih berfokus pada perbaikan proses bisnis, peningkatan produksi, pembukaan lokasi baru, serta program efisiensi berkelanjutan.
"Perseroan terus beradaptasi terhadap kondisi bisnis pertimahan. Terlebih, saat ini timah menjadi salah satu logam yang dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan berbagai industri membuat permintaan atas komoditas timah terus bertumbuh," ujar Dani dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (10/5).
TINS terus berupaya menjaga kepercayaan pemilik saham dengan melakukan perbaikan kinerja melalui langkah-langkah strategis untuk menjaga perbaikan yang terus berkelanjutan.
Dia mengatakan TINS terus selektif dalam merespons dinamika pasar timah dunia demi menghadapi dinamika perubahan lingkungan bisnis pada industri pertambangan timah global.
Selain itu, perseroan terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan profitabilitas, konsistensi menjalankan efisiensi biaya dan efektivitas kerja, serta memperkuat fundamental perseroan berbasis teknologi dan kualitas SDM yang mumpuni pada bidangnya.
"Perseroan terus berupaya dalam merealisasikan beberapa inisiatif strategis, di antaranya peningkatan sumber daya dan cadangan secara organik/anorganik, optimalisasi penambangan dan pengolahan timah primer, optimalisasi tata kelola penambangan rakyat, pengembangan bisnis mineral lain, serta efisiensi biaya di seluruh rantai bisnis proses," ujar Dani.
Berikut susunan dewan komisaris dan direksi baru PT Timah Tbk usai RUPST:
Dewan Komisaris:
- Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: M.Alfan Baharudin
- Komisaris Independen: Agus Rajani Panjaitan
- Komisaris: Yudo Dwinanda Priaadi
- Komisaris: Rustam Effendi
- Komisaris: Sufyan Syarif
Dewan Direksi:
- Direktur Utama: Ahmad Dani Virsal
- Direktur Operasi dan Produksi: Nur Adi Kuncoro
- Direktur Keuangan: Fina Eliani
- Direktur SDM: Hendra Kusuma Wardana
- Direktur Pengembangan Usaha: Dicky Octa Zahriadi
TINS membukukan kerugian Rp450 miliar sepanjang 2023, berbalik dari laba Rp1,04 triliun yang didapatkan pada tahun sebelumnya.
Kerugian tersebut dipicu oleh penurunan harga timah akibat kelebihan pasokan di pasar dunia—salah satunya akibat peningkatan suplai dari Malaysia.
Di sisi lain, volume produksinya sepanjang tahun lalu juga mengalami penurunan. Akibatnya, pendapatan perusahaan dari sektor timah anjlok sekitar 33 persen.
“[Volume] produksi menurun, ditambah parah lagi harga jual timah juga menurun, sehingga pendapatan itu jomplang, jauh sekali. Harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply,” ujar Dani dalam rapat di VI DPR RI, Selasa (2/4).
Produksi bijih timah TINS sepanjang tahun lalu merosot 26 persen dari 20.079 ton menjadi 14.855 ton (74 persen dari rencana kerja/RKAP), sementara produksi logam timah turun 22,62 persen dari 19.825 metrik ton menjadi 15.340 metrik ton (77 persen dari RKAP).
Sementara itu, penjualan logam timah anjlok 30,86 persen dari 20.805 metrik ton menjadi 14.385 metrik ton (69 persen dari RKAP).
Adapun harga jual rerata logam timah sepanjang 2023 mencapai US$26.583 per metrik ton atau turun 18,40 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$31.474 per metrik ton.
Sampai dengan akhir 2023, penjualan TINS masih didominasi pasar ekspor dengan komposisi 92 persen.
Enam negara tercatat menjadi tujuan ekspor PT Timah: Jepang 17 persen; Korea Selatan 13 persen, Belanda 11 persen, India 9 persen, Taiwan 9 persen, dan Amerika Serikat 8 persen.