PT Timah (TINS) Gelontorkan Rp37 Miliar untuk Eksplorasi
Eksplorasi bagian penting dari strategi keberlanjutannya.
Fortune Recap
- PT Timah menggelontorkan Rp37 miliar untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya dan cadangan bijih timah di darat maupun laut pada Agustus 2024.
- Eksplorasi bertujuan meningkatkan cadangan dan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar global, meliputi pengeboran eksplorasi dan survei topografi.
Jakarta, FORTUNE - PT Timah (Persero) Tbk (TINS) menggelontorkan Rp37 miliar untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya dan cadangan bijih timah di darat maupun laut pada Agustus 2024.
Kepala Bidang Komunikasi TINS, Anggi Siahaan, mengatakan Eksplorasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan cadangan dan produksi dalam memenuhi kebutuhan pasar global.
"Eksplorasi ini tidak hanya untuk menemukan cadangan baru, tetapi juga bagian penting dari strategi keberlanjutan perusahaan," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Jumat (13/9).
Ia mengatakan kegiatan eksplorasi PT Timah di laut berupa pengeboran eksplorasi dan pemanduan tambang dengan lima unit kapal bor.
"Kegiatan eksplorasi di darat meliputi kegiatan pengeboran eksplorasi primer darat dan survei topografi," katanya.
Anggi menyatakan eksplorasi merupakan langkah strategis untuk menjaga kesinambungan industri tambang. Namun, ini bukan hanya soal memperluas produksi, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan.
"PT Timah juga terus berupaya untuk meningkatkan teknologi eksplorasi, penambangan dan pengolahan sebagai upaya untuk menjaga keberlanjutan perusahaan," ujarnya.
Menurutnya, pengelolaan cadangan mineral timah yang optimal dan berpegang pada prinsip pertambangan berkelanjutan menjadi salah satu cara PT Timah untuk bisa terus hadir sebagai produsen timah dunia.
"Sebagai perusahaan pertambangan yang merepresentasikan negara, PT Timah Tbk melaksanakan penambangan terintegrasi dengan mengimplementasikan good mining practices," katanya.
Ia memastikan kegiatan eksplorasi bijih timah yang diproduksi berasal dari IUP PT Timah Tbk.
PT Timah mencatatkan kinerja baik dengan produksi bijih timah sebesar 10.250 ton atau naik 32 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencapai 7.755 ton.
Produksi logam PT Timah sendiri naik 19 persen menjadi 9.675 ton pada semester I-2024 dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencapai 8.100 ton.
Dalam siaran pers perusahaan tentang kinerja paruh pertama tahun ini, termaktub data CRU Tin Monitor yang menunjukkan produksi logam timah dunia pada semester I-2024 diperkirakan turun 6,7% (YoY) menjadi 169.800 ton.
Sementara itu, persediaan timah di gudang London Metal Exchange (LME) pada akhir Juni 2024 mencapai 4.770 ton, turun 36 persen dari awal 2024 yang berada pada posisi 7.450 ton.
Kondisi tersebut berdampak baik bagi PT Timah yang berhasil meningkatkan laba bersihnya sebesar 2570 persen menjadi Rp434,48 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.