J&T Express Perluas Bisnisnya ke UEA dan Arab Saudi
Valuasi J&T Express kini mencapai US$20 miliar.
Jakarta, FORTUNE – J&T Express, perusahaan jasa pengiriman berstatus decacorn, resmi melakukan ekspansi bisnis ke wilayah Timur Tengah, yaitu Uni Emirat Arab (EUA) dan Arab Saudi. Menurut CEO J&T Express Indonesia, Robin Lo, perseroan secara resmi mulai melebarkan sayap bisnisnya di Timur Tengah, yang bertempat di Dubai, pada Jumat (7/1).
“Ekspansi ini menandakan keseriusan J&T Express dalam memosisikan diri sebagai perusahaan jasa pengiriman berstandar internasional. Kami berkomitmen untuk menghadirkan jaringan pengiriman global melalui pengembangan bisnis yang secara bertahap di Asia Tenggara, Cina hingga saat ini memasuki Timur Tengah,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (10/1).
Negara lain yang sebelumnya merupakan jaringan J&T Express adalah Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, Filipina, Kamboja, Singapura, dan Cina.
Pusat logistik
Ekspansi tersebut sejalan dengan visi 2030 Arab Saudi yang akan membangun pusat logistik yang berbeda dari sebelumnya. Pada gilirannya, rencana tersebut berpeluang mempromosikan pengembangan e-commerce.
“Hal tersebut memperkuat efektifitas jasa pengiriman J&T Express untuk meningkatkan pengalaman transaksi online konsumen serta mampu berkontribusi pada perkembangan industri e-commerce hingga ke Timur Tengah,” ujarnya. J&T Express sebelumnya telah membangun jaringan distribusi beserta sistem pergudangan mencakup semua provinsi dan wilayah di UEA maupun Arab Saudi.
Layanan J&T International Standard Express
Pada akhir 2021, lanjut Robin Lo, perseroan juga telah meluncurkan J&T International Standard Express, yakni layanan pengiriman antarnegara guna memperluas jangkauan dan jaringan bisnis di masa yang akan datang.
Dengan bertambahnya jaringan bisnis di Timur Tengah, diharapkan J&T Express dapat efektif mengikuti pertumbuhan industri digital.
Decacorn
J&T Express saat ini merupakan decacorn, atau perusahaan dengan valuasi di atas US$10 miliar. Menurut data dari Hurun Global Unicorn Index 2021, valuasi J&T Express mencapai US$20 miliar atau setara Rp285 triliun (asumsi kurs Rp14.250). Meski sama berstatus decacorn, namun valuasi perseroan tersebut melebihi Go-Jek yang sebesar US$10,5 miliar atau setara Rp149,6 triliun.
Firma riset CB Insights juga menempatkan J&T Express sebagai decacorn. Padahal, pada April tahun lalu, valuasi mereka baru mencapai US$7,8 miliar.
J&T Express pun baru menjadi unicorn (perusahaan dengan valuasi di atas US$1 miliar) kelima setelah Gojek, Tokopedia, Ovo dan Bukalapak. Namun, kini J&T Express telah memiliki valuasi lebih tinggi.
Mengutip data dari Crunchbase, perusahaan yang berdiri sejak 2015 itu tercatat telah menerima pendanaan total US$4,7 miliar (Rp67 triliun). Investor utamanya dua: Boyu Capital dan Hillhouse Capital Group.