BUSINESS

Milenial dan Gen Z Pilih Belanja Produk Berkelanjutan

Gaya hidup berkelanjutan menjadi tren generasi muda kiwari.

Milenial dan Gen Z Pilih Belanja Produk BerkelanjutanKonsep produk rumah tangga ramah lingkungan. Shutterstock/Milleflore Images
04 February 2022

Jakarta, FORTUNE – Survei Credit Suisse Research Institute menyebutkan generasi Z dan milenial merupakan kelompok yang bakal loyal terhadap produk berkelanjutan meskipun mereka harus merogoh kocek lebih dalam. Laporan bertajuk "The Young Consumer Path and A Path to Sustainability" itu juga menyatakan konsumen muda akan memprioritaskan gaya hidup hijau ke depannya.

Laporan tersebut disusun berdasarkan jajak pendapat terhadap 10 ribu responden berusia 16–40 di Meksiko, India, Cina, Brasil, Afrika Selatan, Inggris, Swiss, Jerman, Prancis, dan Amerika Serikat (AS).

Hasil survei menunjukkan konsumen muda memiliki tingkat kecemasan tinggi terhadap produk keberlanjutan. Buktinya, 65 hingga 90 persen responden menyatakan peduli atau sangat peduli terhadap lingkungan.

“Mengingat kaum muda ini akan segera menjadi konsumen dengan pengeluaran tertinggi selama beberapa dekade mendatang, penting untuk memahami nilai dan preferensi konsumsi mereka,” kata Eugène Klerk, Head of Global ESG & Thematic Research di Credit Suisse, dalam keterangan resmi, seperti dikutip, pada Jumat (4/2).

Berdasarkan perkiraan survei tersebut, generasi Z dan milenial saat ini menyumbang 48 persen dari pengeluaran konsumen saat ini, dan pada 2040 diperkirakan akan meningkat menjadi 69 persen. Dengan kata lain, kedua generasi Z itu akan menjadi penentu belanja pada masa mendatang.

Generasi muda di negara berkembang mau belanja lebih mahal

Pekerja energi alternatif turbin angin dan panel surya. Shutterstock/AlessandroBiascioli
Pekerja energi alternatif turbin angin dan panel surya. Shutterstock/AlessandroBiascioli

Survei sama memperlihatkan konsumen muda, terutama dari negara berkembang, diprediksi bakal menjadi yang terdepan dalam produk berkelanjutan.

Sebab, keterlibatan generasi Z dan milenial terhadap produk berkelanjutan lebih tinggi ketimbang mereka yang ada di negara maju. Kondisi itu berlaku, misalnya, untuk konsumen muda di sejumlah negara, seperti Meksiko, India, dan Cina. Kondisi sebaliknya justru terjadi pada responden di Prancis, Jerman, dan AS.

Konsumen muda juga menunjukkan tekad kuat untuk meningkatkan pengeluarannya demi barang berkelanjutan, demikian laporan sama. Mereka, misalnya, bakal beralih ke pola makan berkelanjutan dengan mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan daging.

Para responden juga akan mengurangi konsumsi fast fashion. Mayoritas dari mereka juga menyatakan bakal memiliki kendaraaan listrik sebagai pilihan utama mode transportasi.

Selain perkara yang berkenaan dengan tanggung jawab pribadi tersebut, menurut Credit Suisse, konsumen merasa perlunya pelarangan dan pengenaan pajak atas produk tidak berkelanjutan. Mereka juga menghendaki pendidikan sebagai ikhtiar untuk mewujudkan keberlanjutan.

Di saat sama, konsumen muda juga akan melihat ketat perkara tata kelola (governance) dan pelaporan dari perusahaan. “Skeptisisme pada pengungkapan perusahaan (corporate disclosures) dan bagaimana mereka melaporkan keberlanjutan tetap tinggi.” ujarnya.

Minat generasi muda terhadap produk berkelanjutan di Asean dan Indonesia

Bisnis berkelanjutan dengan ESG.
Bisnis berkelanjutan dengan ESG. (Pixabay/Geralt)

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.