BUSINESS

92% Pekerja Sulit Kembangkan Skill Akibat Sibuk Kerja dan Keluarga

Skill yang dibutuhkan pekerja di RI akan bergeser karena AI.

92% Pekerja Sulit Kembangkan Skill Akibat Sibuk Kerja dan Keluargailustrasi serikat pekerja (unsplash.com/Sebastian Herrmann)
19 June 2024

Jakarta, FORTUNE - Pada era kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) saat ini, para pekerja profesional harus mengembangkan Skills baru untuk memajukan karier. 

Namun, penelitian terbaru dari LinkedIn menunjukkan bahwa 92 persen pekerja mengalami kesulitan untuk memprioritaskan pengembangn skill karena komitmen kerja dan keluarga. 

"Sangat penting bagi para profesional untuk fokus pada pembelajaran dan peningkatan skills untuk melindungi karier mereka ke depan," kata Serla Rusli sebagai LinkedIn Career Expert, melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (19/6).

Ini 3 hambatan utama pekerja dalam kembangkan skill

Ilustrasi pekerja kantoran. (Doc: 123RF/pressmaster)

Dalam survei tersebut tercatat, ada tiga hambatan utama pekerja untuk meningkatkan skill termasuk kurangnya waktu akibat jadwal kerja yang padat (33 persen), tanggung jawab keluarga atau komitmen pribadi lainnya (31 persen), dan kurangnya motivasi atau disiplin untuk menyisihkan waktu (27 persen). 

Untuk menghadapi tantangan itu, lanjut Serla, para profesional bisa melakukan ‘Loud Learning’ untuk mengatasi hambatan dalam meningkatkan keterampilan. 

Loud learning ialah menyuarakan ambisi belajar di tempat kerja yang muncul sebagai solusi yang menjanjikan untuk mengatasi masalah ini. Sekitar 83 persen profesional di Indonesia mengatakan bahwa praktik ini dapat membantu mereka meluangkan waktu untuk meningkatkan keterampilan. 

Terdapat tiga cara utama yang digunakan oleh para profesional di Indonesia dalam loud learning. Pertama ialah berbagi pembelajaran dengan rekan tim (47 persen), kedua, membagikan perjalanan pembelajaran atau pencapaian mereka di LinkedIn (40 persen), dan ketiga memberitahu anggota tim tentang waktu belajar mereka (39 persen). Dalam data Linkedin, 72 persen dari para profesional di Indonesia sudah terlibat dalam loud learning.  

Akibat AI, skill yang dibutuhkan pekerja di RI akan bergeser 68%

Ilustrasi penerapan teknologi AI.
Ilustrasi penerapan teknologi AI./Dok IBM

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.