Ini Upaya Shell Akselerasi Pertanian dan Dorong Net Zero Emission
Nilai ekspor pertanian RI sentuh Rp640,56 triliun di 2022.
Jakarta, FORTUNE – Shell Indonesia memahami bahwa sektor pertanian memegang peranan yang sentral untuk mendorong roda perekonomian Indonesia dan transisi energi. Untuk itu, Shell melakukan inovasi produk pelumas dan services yang mengadopsi teknologi sangat relevan untuk mendukung produktivitas dan efisiensi industri pertanian, dan memberikan total value efisiensi.
“Hal ini juga sejalan dengan strategi powering progress kami secara global dalam mempercepat transisi bisnis menuju net-zero emission pada tahun 2050,” kata Vice President Sales B2B Lubricants Shell Indonesia, Edward Satrio melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (23/10).
Selain itu, Shell Indonesia juga menghadirkan Shell ExpertConnect, platform yang mempertemukan para ahli dan pemangku kepentingan di industri dengan berbagai latar bidang keahlian, pada 19 Oktober 2023 lalu di Jakarta. Mengusung tema driving innovation to maximize productivity in agriculture, program ini membahas lebih lanjut berbagai tantangan, tren, dan alternatif solusi sektor pertanian di masa depan dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan.
Nilai ekspor pertanian RI sentuh Rp640,56 triliun di 2022
Ketua Kelompok Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Normansyah Hidayat Syahruddin mengatakan, sektor kelapa sawit merupakan sektor paling strategis dan memberikan kontribusi secara signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Sektor tersebut bahkan mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan ekspor, neraca perdagangan, dan menurunkan inflasi serta mensubstitusi bahan bakar fosil dengan energi terbarukan untuk memperkuat energi nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip dari Direktorat Jendral Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian, nilai ekspor pertanian Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai Rp640,56 triliun. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 3,93 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021.
“Tren positif ini harus terus dimanfaatkan. Untuk itu, pemerintah selalu terbuka untuk berbagai kerja sama agar dapat memperoleh berbagai solusi inovatif bagi tantangan yang ada,” kata Normansyah.
Sementara itu, subsektor perkebunan juga menjadi kontributor terbesar dalam sektor pertanian dengan menyumbang sekitar Rp622,37 triliun atau memiliki porsi 97,16 persen.
Shell ExpertConnect 2023 juga menghadirkan panelis dan pakar lainnya; yaitu Lucas Kurniawan, Direktur Utama PT Austindo Nusantara Jaya Tbk; Farista Andi Kusuma, VP Technical Shell Indonesia; Dr. Dwi Asmono, Ketua Bidang Riset dan Pengembangan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), dan Endang Veronica, Chief Operating Officer PT Bukit Teknologi Digital.
Ke depannya, Shell ExpertConnect akan menjadi agenda tahunan untuk mengumpulkan berbagai aspirasi pelaku usaha bertemu dengan inovasi dari pemerintah maupun pelaku lain di sektor ini untuk dapat menghasilkan solusi inovatif yang berguna bagi produktivitas industri tidak hanya agribisnis namun ke lebih banyak sektor lainnya.