Kebut Pembangunan 1.030 SPKLU, Anak Usaha PLN Gandeng ABB
Transportasi sumbang 29% emisi CO2 secara global.
Jakarta, FORTUNE - Pemerintah terus mengejar pembangunan 1.030 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada akhir tahun 2023. Hal ini untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik dalam negeri.
Untuk mendukung upaya tersebut, Haleyora Power sebagai anak perusahaan PT PLN Persero menggandeng PT ABB Sakti Industri (ABB) untuk mengembangkan dan menyediakan stasiun pengisi daya kendaraan listrik (EV charging) di Indonesia.
Nota Kesepahaman ini menggabungkan pengetahuan domain dan keahlian ABB dalam hal penyediaan solusi EV charging dengan jaringan ekstensif Haleyora Power dalam transmisi dan distribusi tenaga listrik di Indonesia.
PLT. Direktur Utama Haleyora Power, Isral, mengungkapkan bahwa PLN mendukung target pemerintah untuk menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara pada 2025. Untuk itu, Haleyora Power terus bergerak menjalin sinergi bisnis dengan semua pihak untuk mendukung pengembangan eksosistem kendaraan listrik.
Pemerintah juga menargetkan sejumlah 2,1 juta motor listrik dan 20.000 kendaraan listrik sudah beroperasi pada 2025. Peningkatan jumlah kendaraan listrik tersebut tentu harus dibarengi dengan infrastruktur pendukung seperti layanan pengisian daya.
“Penandatanganan MoU ini sebagai langkah penting dalam kolaborasi yang lebih kuat antara Haleyora Power dan ABB Indonesia untuk pengembangan infrastruktur pengisi daya kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini juga menekankan komitmen kami terhadap pemerintah Indonesia dalam mendukung program net zero emission (ZRE)," ucap Irsal melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Kamis (3/8).
Transportasi sumbang 29% emisi CO2 secara global
Sementara itu, Region Leader Asia Pasifik ABB E-Mobility Pte. Ltd, WeeJin Lee, menambahkan bahwa transportasi menyumbang sekitar 27 hingga 29 persen emisi CO2 secara global, "sehingga kami melihat pentingnya terus berupaya dalam mewujudkan target emisi nol," kata WeeJin.
ABB E-mobility juga akan terus mendukung pemerintah Indonesia dalam upaya mewujudkan ekosistem infrastruktur pengisi daya yang andal. WeeJin Lee juga menekankan pentingnya perangkat daya yang mengikuti standar demi keamanan dan kenyamanan pengguna ketika melakukan pengisian.
Melalui kolaborasi ini, ABB and Haleyora Power juga akan melakukan berbagai kajian dan diskusi terkait pengembangan layanan pengisi daya kendaraan listrik. Antara lain mencakup studi komprehensif terkait potensi bisnis dan teknologi, pengembangan kompetensi personel, pendirian pusat layanan (service center) dan dukungan purnajual, serta penyediaan perangkat pengisian daya kendaraan listrik (charger).
Evolusi e-mobilitas di Indonesia
Sebagai salah satu negara dengan perkembangan ekonomi terbesar dan tercepat di Asia Tenggara, Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mempromosikan e-mobilitas. Pada 2020, pemerintah Indonesia mengumumkan target untuk menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara pada 2025.
Pemerintah juga menargetkan 2.1 juta motor listrik dan 20,000 kendaraan listrik sudah beroperasi pada 2025. Selain itu, pemerintah juga telah menawarkan berbagai insentif pajak dan subsidi untuk pabrikan dan pengguna kendaraan listrik dalam upaya mempercepat implementasi e-mobilitas di Indonesia.
Untuk itu, sebagai bagian dari upaya ABB mendorong pertumbuhan e-mobility di Indonesia, ABB E-mo-bility telah sukses melakukan instalasi beberapa pengisi daya cepat (DC), contohnya di BPPT Serpong, Jawa Barat dan di kantor pusat PLN Unit Distribusi Jakarta di Gambir, Jakarta.
ABB juga telah memajang unit pengisi daya di kompleks perkantoran WTC yang berlokasi di Pusat Distrik Bisnis (CBD) Jakarta, yang juga merupakan lokasi kantor pusat ABB di Indonesia. Selain itu, ABB E-mobility juga telah melakukan pemasangan pengisi daya untuk tempat tinggal atau dikenal dengan AC wallbox untuk puluhan tempat tinggal, pusat perbelanjaan, dan pabrikan kendaraan listrik.