Kinerja Membaik, Kerugian GoTo Menyusut jadi Rp2,69 triliun
Kantongi kas Rp22 triliun, Goto kejar target profit.
Jakarta, FORTUNE - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (Goto) mampu memperbaiki Kinerja di enam bulan pertama 2024. Rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mampu ditekan hingga menjadi Rp 2,69 triliun atau turun 62,3 persen secara year on year (yoy) dibandingkan semester I-2023 yang mencapai Rp 7,16 triliun.
Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo menjelaskan, percepatan pertumbuhan ini menegaskan strategi untuk fokus pada konsumen mass market.
"Kami akan terus memberikan solusi bagi seluruh konsumen kami, baik yang membutuhkan kenyamanan maupun mementingkan harga. Langkah ini akan terus menjadi landasan pertumbuhan Perseroan, seiring dengan upaya kami meningkatkan topline serta terus berkomitmen mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan breakeven untuk keseluruhan tahun buku 2024," kata Patrick melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu (31/7).
Laba tersebut tentunya juga didorong oleh pendapatan bersih Goto yang mencapai Rp3,5 triliun, meningkat 115 persen (yoy) pada semester I-2024. Di sisi lain, beban kas rutin tetap berkurang 5 persen (yoy) menjadi Rp1,3 triliun. Biaya korporasi rutin yang dilaporkan, yang dapat dialokasikan kepada masing-masing segmen bisnis sesuai dengan atribusinya juga turun 44 persen (yoy) mencapai Rp201 miliar.
Nilai transaksi grup Goto capai Rp63,2 triliun
Nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) yang mengecualikan payment gateway tercatat mencapai Rp 63,2 triliun tumbuh 54 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo menjelaskan, kondisi itu sejalan dengan jumlah pengguna yang masih meningkat. "Sejak awal tahun, jumlah pelanggan Gojek Plus tumbuh dua kali lipat, di saat yang sama adopsi aplikasi GoPay dan produk pinjaman Perseroan juga terus meluas," kata Jacky.
Hal tersebut, lanjut Jacky, disertai dengan langkah strategis menyasar mass market, mendorong peningkatan jumlah pengguna bertransaksi bulanan (monthly transacting user) Grup GoTo sebesar 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya pada kuartal kedua 2024.
Kantongi kas Rp22 triliun, GoTo kejar target profit
GoTo juga terus mencatatkan kas dan posisi keuangan yang kuat. Pada 30 Juni 2024, Perseroan memiliki Rp22,0 triliun setara US$1,34 miliar kas, setara kas, dan deposito jangka pendek. Di sisi lain, beban kas rutin tetap Grup menurun 5 persen (yoy), dengan biaya korporasi rutin yang dilaporkan turun 44 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sebagai bagian dari kemitraan strategis dengan TikTok, GoTo juga mendapatkan E-commerce service fee secara kuartalan dari Tokopedia selaras dengan skala dan pertumbuhan entitas tersebut. Pada kuartal kedua, GoTo membukukan e-commerce service fee senilai Rp171 miliar atau senilai Rp157 miliar bersih, apabila mengesampingkan PPN.
Sebagaimana dilaporkan pada kuartal pertama 2024, GoTo telah melakukan divestasi kepemilikan dari layanan pengiriman dan pemenuhan yang dilaksanakan oleh GoTo Logistics, untuk mendukung Tokopedia. GoTo Logistics didekonsolidasikan dari pencatatan keuangan Grup sejak Mei 2024. Hal ini tidak berdampak pada GoSend, layanan pengiriman konsumen ke konsumen yang pada saat ini tersedia melalui aplikasi Gojek yang merupakan bagian dari segmen bisnis On-Demand Services Grup GoTo.
"Kai meyakini bahwa Perseroan berada pada jalur yang tepat untuk terus tumbuh sekaligus terus berkomitmen mencapai target profitabilitas," kata Jacky