Korsel Rutin Ekspor Makanan Halal ke RI, Nilainya Tembus US$236 juta
Kementan Korsel & aT Center pamerkan 24 makanan di SIAL.
Fortune Recap
- Korea Selatan rutin melakukan ekspor makanan halal ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
- Ekspor makanan Korea halal ke Indonesia hingga September 2024 mencapai US$236 juta, naik 2,7 persen dari tahun sebelumnya.
- Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekspor makanan Korea yang tak terbatas karena memiliki populasi Muslim terbesar di dunia.
Jakarta, FORTUNE - Korea Selatan (Korsel) rutin melakukan ekspor Makanan Halal ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir dan terus mengalami peningkatan.
Menurut data dari aT Center, ekspor makanan Korea halal ke Indonesia hingga September 2024 tercatat sebesar US$236 juta. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 2,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).
“Dengan populasi 280 juta, Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekspor makanan Korea yang tak terbatas dan bisa menjadi pintu gerbang pasar halal dunia, karena negara ini memiliki populasi Muslim terbesar di dunia," kata Kwon Oh-yeop selaku Direktur Ekspor Makanan, Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation (aT Center) melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (21/11).
Ekspor produk mie instan Korsel naik 27,5%
Dari nilai itu, poduk yang mengalami kenaikan antara lain, kopi sebesar US$22 juta atau naik 4,9 persen (yoy). Kemudian, produk minuman juga naik sebesar 12 persen, mie instan naik 27,5 persen dan stroberi naik sebesar 31,8 persen.
Tak hanya stroberi, jumlah permintaan buah premium asal Korea, seperti stroberi putih Arirang, berry King’s dan Shine Muscat dari Indonesia juga terus meningkat.
Selain itu, produk minuman dalam kemasan kaleng dan pouch asal Korea juga berhasil menarik perhatian banyak distributor dari Indonesia. Saat ini, produk tersebut juga banyak dijual di convenience store Indonesia. Hal ini pun berimbas terhadap jumlah MoU dan ekspor antar perusahaan kedua negara.
Meskipun kewajiban sertifikasi halal yang dijadwalkan akan diterapkan pada 18 Oktober 2024 untuk produk impor telah ditunda, Kwon lebih mengutamakan pasar Indonesia, yang 87 persen populasinya adalah Muslim. Untuk itu, pihaknya terus mendesak perusahaan makanan untuk mendapatkan sertifikasi halal secepatnya.
Kementan Korsel & aT Center pamerkan 24 makanan khas di SIAL
Selain itu, Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Korea bersama dengan Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation (aT Center) berpartisipasi dalam Pameran Pangan Terbesar se-Indonesia, SIAL Interfood 2024 yang diselenggarakan pada 13 – 16 November 2024 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dalam acara tersebut, Kementerian Pertanian dan aT Center membuat Korea Pavilion yang terdiri dari 24 perusahaan pangan asli Korea. Perusahaan-perusahaan tersebut membawa berbagai produk pangan unggulan, seperti stroberi, rumput laut, kimchi, pir dan saus khas Korea.
Perusahaan makanan dan minuman siap saji juga hadir dalam pameran pangan yang sudah diadakan selama 25 tahun itu. Produk yang diperkenalkan antara lain, tteokbokki, jajangmyeon dan produk minuman siap santap.
Tak hanya memamerkan produk unggulan, di booth ini, pengunjung juga dapat mencoba langsung panganan khas yang dimasak oleh chef asal Korea, Choi Jun-hyuk. Menu yang dihadirkan antara lan, bulgogi, tteokbokki, kimchijeon, japchae, dan jangjorim. Semua menu tersebut dimasak menggunakan bahan makanan asli Korea yang sudah tersertifikasi halal, sehingga pengunjung tidak perlu khawatir saat mencoba.