Laba Pegadaian Naik 18,7% jadi Rp 2,1 triliun, Ini Penopangnya
Tumbuh 14,05%, kredit Pegadaian capai Rp62,85 triliun.
Jakarta, FORTUNE - Pegadaian mengantongi laba senilai Rp2,1 triliun pada semester I-2023, naik 18,7 persen dari Rp1,77 triliun pada semester I-2022.
Sementara itu, pendapatan usaha Pegadaian juga mengalami kenaikan sebesar 8,93 persen secara Year on Year (YoY) dari Rp 10,86 triliun menjadi Rp 11,83 triliun per Juni 2023.
Pertumbuhan kinerja perusahaan juga turut didorong oleh peningkatan jumlah nasabah Pegadaian sebesar 10,68 persen dari 20,6 juta nasabah pada Juni 2022 menjadi 22,8 juta nasabah pada Juni 2023.
"Pegadaian menyampaikan terima kasih kepada seluruh nasabah atas kepercayaan yang diberikan untuk selalu menggunakan produk dan layanan Pegadaian," ujar Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan melalui keterangan resmi di Jakarta yang dikutip di Jakarta, Rabu (26/7).
Tumbuh 14,05%, kredit Pegadaian capai Rp62,85 triliun
Di sisi lain, penyaluran kredit atau outstanding loan (OSL Gross) pada semester I/2023 tumbuh 14,05 persen (yoy) menjadi Rp 62,85 triliun. Hal ini ditopang oleh kinerja produk Gadai yang tumbuh 9,7 persen menjadi Rp 53,6 miliar per Juni 2023. Sedangkan kinerja produk non Gadai tercatat sebesar Rp 9,2 miliar, naik 48,35 persen dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp6,2 miliar.
Ia menyatakan, gadai Tabungan Emas menjadi salah satu produk kategori gadai yang memiliki kinerja positif. Tercatat, Gadai Tabungan Emas Pegadaian tumbuh menjadi Rp 410 miliar pada semester I/2023, atau meningkat 21,26 persen.
Sedangkan untuk kategori produk non gadai, Arrum Mikro memiliki kinerja positif dengan penyaluran KUR Syariah yang tumbuh 299 persen dari Rp 473 miliar di semester I/2022, menjadi Rp 1,9 triliun pada semester I/2023. Seluruh pencapaian tersebut mendorong aset Pegadaian yang tercatat naik menjadi Rp 77,6 triliun atau tumbuh 12,9 persen (yoy).