Pulih dari Pandemi, Okupansi Truntum Kuta Bali Capai 90%
Wisatawan Australia dominasi tamu di Truntum Kuta Bali.
Kuta, FORTUNE - Industri perhotelan di Kawasan Kuta, Bali sudah berangsur normal seiring dengan geliat pariwisata yang mendongkrak ekonomi daerah. Hal tersebut tercermin dari salah satu hotel yang dikelola oleh Hotel Indonesia Group yakni Truntum Kuta Bali. Bahkan, hotel yang terletak di pesisir Pantai Kuta Bali tersebut telah mencatatkan rata-rata okupansi di atas 90 persen hingga September 2023.
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Properti, Muhammad Isran bahkan menyampaikan, persentase okupansi tersebut telah melampaui rekor dari pencapaian sebelum pandemi di 2019. “Memang kuta luar biasa sekali kontribusinya buat Perusahaan. Kuta ini masuk 3 besar. Bahkan okupansi Truntum Kuta lebih dari 90 persen dari total 322 kamar yang tersedia,” kata Isran saat konferensi pers di Truntum Kuta Bali, Rabu malam (11/10).
Wisatawan Australia dominasi tamu dari Truntum Kuta Bali
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Hotel Indonesia Group, Rizal Ruriko Kasim juga menambahkan, tamu mancanegara yang menginap di Truntum Kuta Bali didominasi paling banyak oleh turis Australia, lalu India dan ketiga ialah Tiongkok. Sementara itu, untuk kontribusi MICE Tourism mencapai 40 persen.
“Truntum Kuta menjadi nomor dua terbesar dari seluruh 35 hotel yang kami kelola,” ucap Rizal.
Ia menjelaskan, secara bertahap hotel yang dikelola oleh BUMN ini akan melakukan transformasi salah satunya melalui perubahan identitas brand. Rizal menyatakan, nantinya hotel bintang 5 yang dikelola HIG akan menjadi brand Meru, hotel bintang 4 menjadi Truntum, dan bintang 3 menjadi Khas.
Pertumbuhan ekonomi Bali tumbuh 6,96%
Seperti diketahui sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Bali selama periode kuartal II-2023 mencapai 6,96 persen jika dibandingkan dengan capaian kuartal I-2023 (q-to-q). Ditinjau dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicatatkan oleh kategori lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 40,84 persen.
Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), ekonomi Bali pada periode kuartal II-2023 tumbuh sebesar 5,60 persen. Dikaji dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi tercatat pada Kategori lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 26,95 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor luar negeri mampu tumbuh sebesar 206,35 persen. Jika diakumulasikan pertumbuhan kuartal I-2023 sampai dengan kuartal II-2023, maka ekonomi Bali pada semester I-2023 tercatat tumbuh sebesar 5,83 persen (c-to-c).