McDonald’s Hengkang dan Jual Semua Asetnya di Rusia, Siapa Pembelinya?
Setelah beroperasi 3 dekade, McDonald’s pergi dari Rusia.
Jakarta, FORTUNE - McDonald’s Corp siap hengkang dari Rusia setelah tiga dekade beroperasi di negara tersebut. Jaringan restoran itu bahkan siap menjual seluruh aset kepada satu pemegang lisensi lokal dan akan beroperasi dengan ‘wajah baru’.
Asal tahu saja, 84 persen dari 850 restoran di Rusia merupakan milik McDonald’s. Fakta ini menjadikan perusahaan sebagai aksasa burger di negara itu. Namun, semua itu akan dibeli oleh Alexander Govor, pemilik GiD LLC, salah satu mitra waralaba McDonald’s di Rusia.
Melansir Reuters, Jumat (20/5), Govor sudah memegang lisensi McDonald’s sejak 2015. Bahkan sudah membantu mendorong ekspansi ke area terpencil seperti Siberia, lokasinya mengoperasikan 25 restoran.
Sayangnya, McD dan GiD enggan membeberkan nominal kesepakatan itu secara pasti. Akan tetapi, McD mengatakan bakal memperoleh biaya nirtunai berjumlah US$1,4 miliar setelah penjualan selesai.
Nasib karyawan dan tanggapan regulator
Lantas, bagaimana nasib tim lama McD di Rusia?
Govor mengaku akan mempertahankan karyawan, setidaknya hingga dua tahun dengan persyaratan setara. “Ia juga akan membayar gaji karyawan di 45 wilayah Rusia hingga penjualan selesai, yang diharap rampung beberapa pekan mendatang,” kata manajemen McD dalam keterangan resminya.
Menurut Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov, kesepakatan tersebut sudah melalui proses negosiasi yang panjang dan sulit. Untuk itu, pihaknya bakal memfasilitasi Govor untuk mengatur operasional.
Siapa sosok Govor?
Mengacu pada basis data kantor berita Interfax, Govor merupakan pemilik bersama Pusat Distribusi Siberia, perusahaan penyewaan, dan kilang minyak Anzherskiy.
Tak hanya itu, ia juga menguasai 50 persen saham di perusahaan kehutanan, serta 25 persen saham perusahaan perikanan dan perburuan.
Merek dagang McDonald’s
McDonald’s ingin pertahankan merek dagang di Rusia. Namun, pengacara Amerika pesimis soal itu. “Kemungkinan itu terjadi setelah mereka hengkang sangat tipis,” ujar Pengacara Merek Dagang Gerben Law Firm di Washington, Josh Gerben, dikutip dari Reuters.
Senada, Konsultan Waralaba Internasional, William Edwards mengatakan, Rusia punya aturan hukum seimbang yang membuat kedua pihak sama-sama dilindungi.
Di sisi lain, Vladimir Biriulin—mitra firma hukum Gorodissky & Partners di Moskow—berpendapat, laporan yang menyebut pemerintah Rusia menyita merek dagang itu keliru. “McDonald’s tak akan kesulitan menegakkan haknya, jika itu dibutuhkan,” katanya kemudian.