Jakarta, FORTUNE - Perusahaan fesyen olahraga, Nike Inc. (NKE) memangkas staf di kantor pusatnya di Eropa, sejalan dengan strategi efisiensi multitahunan mereka.
Adapun, markas Eropa Nike di Kota Hilversum, Belanda Utara, Belanda, menampung lebih dari 2.000 karyawan.
Menanggapi kabar soal rencana itu, Juru Bicara Nike merujuk pada pernyataan perusahaan yang dirilis pada Februari lalu. Saat itu, Chief Executive Officer Nike Inc, John Donahoe mengungkapkan rencana pengurangan karyawan di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika akan dilakukan di rentang waktu yang berbeda dari PHK di negara asalnya, Amerika Serikat (AS), melalui memo internal kepada para karyawan.
Pada Desember 2023, CFO Nike, Matt Friend telah menjelaskan langkah-langkah efisiensi biaya yang mencakup, penyederhanaan pilihan produk, peningkatan efisiensi rantai pasokan, pemanfaatan skala untuk menurunkan biaya operasional marginal, peningkatan otomatisasi dan teknologi, hingga penyederhanaan struktur organisasi dan pengurangan lapisan manajemen.
Tak lama, Nike Inc dilaporkan melakukan PHK terhadap sekitar 2 persen dari sekitar 80.000 tenaga kerja globalnya, sebagai langkah untuk memangkas biaya senilai US$2 miliar. Sebelumnya, sekitar 750 karyawan diberhentikan di kantor pusat global Nike di Beaverton, Oregon. Fortune.com melaporkan, PHK itu berdampak terhadap tim bernama Department of Nike Archives (DNA). Tak hanya itu, anak usaha Nike di Boston, Converse, juga mengurangi sejumlah stafnya.
Selain itu, pemangkasan staf pun terjadi di Amerika Utara. Nike melakukannya dalam dua tahap pada awal 2024, yang dimulai pada Februari lalu.
Namun demikian, pemutusan hubungan kerja di Eropa baru dilaksanakan baru-baru ini. Hal itu karena adanya perbedaan undang-undang ketenagakerjaan di negara tersebut.
“Tindakan yang kami ambil menempatkan kami pada posisi yang tepat untuk mencapai peluang pertumbuhan terbesar bagi organisasi kami, karena minat terhadap olahraga, kesehatan, dan kebugaran tak pernah sekuat ini [sebelumnya],” demikian menurut juru bicara perusahaan, sebagaimana dilansir dari Bloomberg, Kamis (6/6).
Nike tak mengungkapkan laporan keuangan untuk pasar Eropa secara spesifik. Namun, secara kumulatif, pasar Eropa, Timur Tengah, dan Afrika berkontribusi sekitar US$13,4 miliar terhadap pendapatan Nike pada 2023. Angka itu kurang lebih mewakili 26 persen dari penjualan global Nike tahun lalu.
Adapun, pada 6 Juni 2024 pada waktu Amerika Serikat, saham NKE ditutup melemah 0,44 persen ke harga US$94,32, setelah dibuka di harga US$95,32 pada awal perdagangan. Secara year to date, saham NKE tercatat sudah menurun 11,48 persen dibandingkan pada awal tahun.