Profil Melissa Siska Juminto: Dari GOTO ke Bytedance
Profil Melissa Siska Juminto dan rekam jejak kariernya.
Jakarta, FORTUNE - Melissa Siska Juminto tak lagi menjabat sebagai Direktur PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) setelah RUPST dan RUPSLB, Selasa (11/6). Berikut rekam jejak dan profil Melissa Siska Juminto, yang telah berkarier lebih dari satu dekade di Tokopedia.
Setelah resmi melepas posisi Direksi GOTO, Melissa akan melanjutkan karier sebagai Presiden Direktur E-Commerce ByteDance. Di posisi itu, Mel—sapaan akrabnya—akan mengemban amanah untuk meninjau dan mendorong pertumbuhan lini bisnis e-commerce ByteDance di Indonesia, yang mencakup Tokopedia dan ShopTokopedia.
Namun, bila ditarik mundur, ada berbagai cerita tak terungkap di balik perjalanan karier Mel. Fortune Indonesia mengulasnya dalam ringkasan profil Melissa Siska Juminto berikut ini.
Profil Melissa Siska Juminto dan perjalanan kariernya
Melissa bukan orang baru di dunia e-commerce. Ia telah bergabung sebagai Nakama—sebutan karyawan Tokopedia—sejak Desember 2012. Saat itu, ia masuk sebagai karyawan ke-44.
Berbekal pengalaman di bidang keuangan, ia menakhodai tim akuntansi dan keuangan dari Oktober 2021 sampai Desember 2013. Selang dua tahun, dia pindah haluan menjadi Wakil Presiden Bisnis pada Juli 2015. Di bawah pimpinannya, sang e-commerce hijau banyak menyabet penghargaan selama 2016–2017.
Tak ayal, dia didapuk menjadi Managing Director/Chief of Staff mulai November 2016. Lalu menanjak naik ke posisi COO per Maret 2018. Kemudian, pada Februari 2023, ia ditunjuk untuk menggantikan William Tanuwijaya untuk memimpin Tokopedia.
“Melissa itu dari tahun keempat terus berkarier dan terus membangun Tokopedia. Ini bukti bahwa wanita-wanita di Indonesia luar biasa. Orang nomor dua di Tokopedia ya, terbukti seperti itu,” jelas William kepada Fortune Indonesia, November 2021.
Kemauan belajar
Satu yang mungkin jarang diulas di media, Melissa dulu pernah merintis startup pada 2010. Salah satunya bergerak di bidang ritel fesyen, yang mana juga bertujuan membantu bisnis butik ibunya.
Sayangnya, karena kurang memahami pasar lokal, dua perusahaan rintisan perempuan itu gagal mengudara. Ditambah lagi, saat itu infrastrukturnya belum memadai. Sistem pembayaran masih mengandalkan transfer bank atau uang tunai. Pengiriman barang pun memakan waktu jauh lebih lama ketimbang saat ini.
Dari pengalaman itu, Melissa memahami jika relevansi mempengaruhi kesuksesan usahanya. Terpenting, perlu memahami masalah sebelum menghadirkan solusinya. “Jadi bukan cuma menciptakan sesuatu yang keren, tapi tak menyelesaikan masalah yang ada. Itu juga yang menyadarkan dan menjadi alasan saya untuk bergabung ke Tokopedia," demikian ceritanya dalam wawancara khusus dengan Fortune Indonesia pada 2022 lalu.
Bagi Mel, Tokopedia bak sebuah universitas, yang mana ada kepercayaan dan kesempatan yang ia dapatkan. Keduanya krusial bagi perusahaan. Dari sisi kepemimpinan, harus memberikan kepercayaan untuk mencoba, gagal, dan bangkit. Di sisi lain, dari karyawan, mesti ada rasa mau untuk belajar.
Dan, Mel melakukan keduanya, baik untuk dirinya sendiri maupun timnya. Apakah ia menghadapi kendala selama menjalaninya? Tentu. Itu tak terelakkan.
"Dulu, ketika berpindah dari akuntansi ke pemasaran, aduh, stresnya banyak juga. Tapi di tengah stres itu ada banyak juga yang mendukung saya dari lingkungan. Jadi yang penting itu kemauan untuk belajar dan kerendahan hati untuk berbagi," kata Mel pada Mei 2023.